PERILAKU
KONSUMEN
Pengertian
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan
aktifitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian,
penggunaan, serta pengevalusian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan
keinginan.
Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli :
a. Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “Those actions directly involved in
obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision
processes that precede and follow this action”.
“Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat
secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan –
tindakan tersebut”.
b. The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen
sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan
dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.
C.
Hanna & Wozniak (2001), Perilaku konsumen menitikberatkan
pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku
konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan,
pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi.
D.
Menurut John C. Mowen
dan Michael Minor mendefinisikan perilaku konsumen
sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang
melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk,jasa dan pengalaman serta
ide-ide.
Pemikiran yang Benar Tentang Konsumen
Pemikiran yang benar tentang konsumen ialah sifat yang benar tentang dari konsumen tersebut. Seperti sebagai berikut :
Pemikiran yang benar tentang konsumen ialah sifat yang benar tentang dari konsumen tersebut. Seperti sebagai berikut :
a. Konsumen
adalah Raja
Dapat dibilang demikian karena suatu keputusan dalam proses pembelian dari suatu barang atau jasa ada pada keputusan konsumen tersebut. Jadi dapat diartikan atau dalam makna kiasan Konsumen adalah Raja.
Dapat dibilang demikian karena suatu keputusan dalam proses pembelian dari suatu barang atau jasa ada pada keputusan konsumen tersebut. Jadi dapat diartikan atau dalam makna kiasan Konsumen adalah Raja.
b. Perilaku
Konsumen dapat dibujuk atau dirayu oleh Produsen
Maksud dari kalimat diatas yaitu Produsen dapat membujuk atau merayu konsumen untuk melakukan transaksi pembelian barang dari produsen dengan maksud melakukan metode pemasaran kepada Konsumen untuk membujuk Konsumen membeli barang atau jasa.
Maksud dari kalimat diatas yaitu Produsen dapat membujuk atau merayu konsumen untuk melakukan transaksi pembelian barang dari produsen dengan maksud melakukan metode pemasaran kepada Konsumen untuk membujuk Konsumen membeli barang atau jasa.
c. Motivasi dan Perilaku Konsumen dapat Dipahami Melalui Penelitian
Melakukan penelitian merupakan suatu media atau alat untuk memahami dari perilaku konsumen tersebut, sehingga penelitian ini dipakai sebagai acuan dalam membuat program pemasaran, perencanaan periklanan, perencanaan promosi sehingga hal-hal yang terjadi pada masa yang akan datang dapat diprediksi. Hal ini akan berdampak positif untuk melakukan program selanjutnya kepada konsumen.
Mencari Penelitian Konsumen sebagai
Suatu Bidang yang Dinamis
Dalam suatu penelitian terhadap konsumen menganggap konsumen sebagai Suatu Bidang yang Dinamis. Mengapa dapat disimpulkan demikian yaitu konsumen terdiri dari berbagai macam latar belakang, sifat, kemampuan yang berbeda-beda jadi oleh sebab itu hal ini lah yang merupakan suatu bidang yang dinamis dalam Perilaku Konsumen.
Dalam suatu penelitian terhadap konsumen menganggap konsumen sebagai Suatu Bidang yang Dinamis. Mengapa dapat disimpulkan demikian yaitu konsumen terdiri dari berbagai macam latar belakang, sifat, kemampuan yang berbeda-beda jadi oleh sebab itu hal ini lah yang merupakan suatu bidang yang dinamis dalam Perilaku Konsumen.
Selain itu ada beberapa pendekatan dalam melakukan sebuah penelitian tentang perilaku konsumen, misalnya sebagai berikut ;
a. Pendekatan Interpretif.
Arti dari pendekatan interpretif adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara menggali secara mendalam hal apa saja yang didasari pada perilaku konsumen.
b. Pendekatan Tradisional
Pendekatan ini didasari oleh ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan Tradisional memahami tentang penjelasan dan pegambilan keputusan-keputusan yang ada pada perilaku konsumen.
Pendekatan ini didasari oleh ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan Tradisional memahami tentang penjelasan dan pegambilan keputusan-keputusan yang ada pada perilaku konsumen.
c. Pendekatan Sains Pemasaran
Pada pendekatan ini ilmu dan teori yang digunakan adalah Ilmu Ekonomi dan matematika. Pendekatan ini dikembangkan dengan menguji coba matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia.
Pada pendekatan ini ilmu dan teori yang digunakan adalah Ilmu Ekonomi dan matematika. Pendekatan ini dikembangkan dengan menguji coba matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia.
Perilaku Konsumen secara umum dibagi
menjadi 2 yaitu Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional dan Irrasional.
Berikut
ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
1.
Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
2.
Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
3.
Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin
4.
Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen
Beberapa
ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
1.
Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun
elektronik
2.
Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
3.
Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau
prestise
MANFAAT MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMEN
Dalam pasar yang semakin intensif tingkat persaingannya,
tuntutan konsumen yang semakin tinggi dan sangat ingin diperlakukan secara
khusus, pemahaman akan konsumen begitu tinggi. Untuk itu sangatlah dibutuhkan
pengetahuan tentang perilaku konsumen demi memuaskan konsumen dan memenangkan
persaingan.
Pemahaman
terhadap perilaku konsumen sangat bermanfaat untuk kepentingan penyusunan
strategi dan bauran pemasaran. Melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen
dan juga perilaku penggunaan, pemasar dapat melakukan segmentasi berdasarkan
variabel tersebut. Berdasarkan sikap konsumen, pemasar dapat menyusun strategi
promosi, khususnya iklan secara tepat.
SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI
Segmentasi Pasar dan Kepuasan
Konsumen
Segmentasi pasar adalah
pengelompokkan pasar menjadi kelompok‐kelompok konsumen yang homogen,
dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang ditargetkan
untuk pemasaran suatu produk.
Berikut ini definisi dari Segmentasi Pasar menurut beberapa
ahli, diantaranya:
a. Swastha & Handoko
(1997)
Memberi pengertian bahwa segmentasi pasar sebagai kegiatan
membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar
yang bersifat homogen.
b. Pride & Ferrel (1995)
Mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses
membagi pasar ke dalam segmen‐segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik
yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli dan sebagai suatu proses
pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok‐kelompok pasar yang terdiri dari
orang‐orang yang secara relatif memiliki
kebutuhan produk yang serupa.
Menurut Philip Kotler dalam bukunya Principle of Marketing,
kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan
oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan
harapannya. Kepercayaan konsumen merupakan hal yang ingin di dapat setiap
perusahaan dari para konsumennya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Kepuasan Fungsional, merupakan
kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena
makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan
kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud.
Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah
rumah makan yang mewah.
Menurut Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang digunakan
untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :
a. Pengukuran dapat dilakukan secara
langsung dengan pertanyaan
b. Responden diberi pertanyaan mengenai
seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar
yang dirasakan.
c. Responden diminta untuk menuliskan
masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga
diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan
penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang
mereka sarankan
d. Responden dapat diminta untuk
meranking berbagai elemen dari
penawaran berdasarkan derajat
pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan dalam
masing-masing elemen.
Segmentasi dan Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya
dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor
jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini.
Hubungan antara kepuasan pelanggan dan profitabilitas sangatlah erat. Studi
yang menunjukkan hal ini, terutama sepanjang dekade 80-an dan awal 90-an sudah
sangat banyak. Secara logikapun, pelaku bisnis juga dengan mudah meyakini
adanya hubungan antara dua hal ini.Kepuasan pelanggan pada dasarnya adalah
fungsi dari harapan dan persepsi terhadap kinerja suatu merek setelah pelanggan
menggunakan atau mendapatkan pelayanan. Di lain pihak, loyalitas
adalah fungsi kepuasan pelanggan.
Faktor lain yang
terutama adalah switching barrier dan personal loyalty. Jadi, pelanggan yang
puas, tidaklah 100% akan loyal karena adanya kedua faktor tersebut. Tetapi
adalah masih benar bahwa pelanggan yang puas, akan mempunyai kecenderungan
untuk loyal terhadap merek tersebut. Dan dapat dilihat juga dari tingkat
efisiensi proses produksi, berdayakan orang-orang yang berdedikasi melalui
kepemimpinan, serta kompensasi yang sesuai.
1. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi Proses produksi yang
efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula
biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan
juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “ Total Quality Management ”
sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
2. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui
Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda.
Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi
pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan
menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan
mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi pula.
3.
Kompensasi Yang SesuaiManusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah
dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi
Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka
sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi
organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah
maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan
kinerja.
Penggunaan Segmentasi dalam Strategi
Pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat
maka harus memenuhi beberapa karakteristik, diantaranya:
A. Measurable,
yaitu ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada
beberapa variabel yang sulit diukur.
B. Accessible,
yaitu segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
C. Substantial,
yaitu segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
D. Differentiable,
yaitu segmen‐segmen
dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda
terhadap elemen‐elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
E. Actionable, yaitu program yang efektif dapat dibuat untuk
menarik dan melayani segmen‐segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi, yaitu:
A. Mensegmen pasar menggunakan variabel‐variabel permintaan, seperti
kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
B. Mendeskripsikan segmen pasar yang
diidentifikasikan dengan menggunakan variabel‐variabel yang dapat membantu
perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara
berkomunikasi dengan konsumen.
Analisis Demografi
Demografi adalah uraian tentang
penduduk terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian, dan migrasi.
Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi
penduduk, serta bagaimana faktor‐faktor ini berubah.
Analisis yang dilakukan meliputi :
Ø Pertumbuhan populasi dunia
Ø Bauran umur populasi
Ø Etnis dan pasar lain
Ø Kelompok pendidikan
Ø Pola rumah tangga
Ø Pergeseran geografis dalam populasi
Ø Perusahaan yang berhasil biasanya mengenali dan menanggapi
kebutuhan dan tren yang belum terpenuhi dengan mendapatkan laba dari aktifitas
pemasaran yang di lakukan oleh marketer. Perusahaan mendapatkan laba yang sangat
besar jika mereka dapat memanfaatkan fenomena yang terjadi dalam faktor
demografi dengan baik. Di lain sisi, perusahaan juga harus mampu meminimalisir
resiko dan ancaman yang timbul dari faktor demografi.
Analisis konsumen dan Kebijakan
Sosial
Analisis konsumen berguna untuk
melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai
tahapan‐tahapan sebagai berikut:
·
Analisis
Kebutuhan.
Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan
sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh
dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan
bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa
perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain‐lain.
·
Pencarian
Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk
ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
·
Evaluasi
Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif
yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan
biaya yang harus ia keluarkan.
·
Keputusan
Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga
tertentu, warna tertentu.
·
Sikap
Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah
membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan
terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy analysis)
dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy
development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan
kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan
kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan
pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru. Namun demikian,
baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada
konsekuensi‐konsekuensi
kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan
pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan
kebijakan yang baru. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis
kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian
penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or
recommendation) terhadap konsekuensi‐konsekuensi kebijakan sosial yang
telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh
prinsip‐prinsip
umum yang dibuat berdasarkan pilihan‐pilihan tindakan sebagai berikut:
a. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin
keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
b. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk
menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
c. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk
menjamin keamanan dan stabilitas.
Perubahan Struktur Pasar Konsumen
A. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna
terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk
yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya
adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain‐lain.
Sifat‐sifat pasar persaingan sempurna :
1. Jumlah penjual dan pembeli
banyak
2. Barang yang dijual sejenis, serupa
dan mirip satu sama lain
3. Penjual bersifat pengambil harga
(price taker)
4. Harga ditentukan mekanisme pasar
permintaan dan penawaran (demand and supply)
5. Posisi tawar konsumen kuat
6. Sulit memperoleh keuntungan di atas
rata‐rata
B. Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi
manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis,
namun di mana konsumen produk tersebut berbeda‐beda antara produsen yang satu
dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi
goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.
Sifat‐sifat pasar monopolistik :
1. Untuk unggul diperlukan keunggulan
bersaing yang berbeda
2. Mirip dengan pasar persaingan
sempurna
3. Brand yang menjadi ciri khas produk
berbeda‐beda
4. Produsen atau penjual hanya memiliki
sedikit kekuatan merubah harga
5. Relatif mudah keluar masuk pasar
C. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk
persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu
wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di
Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.
Sifat‐sifat pasar oligopoli :
1. Harga produk yang dijual relatif
sama
2. Pembedaan produk yang unggul
merupakan kunci sukses
3. Sulit masuk ke pasar karena butuh
sumber daya yang besar
4. Perubahan harga akan diikuti
perusahaan lain
D. Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di
dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya
seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta
api (perumka), dan lain sebagainya.
Sifat‐sifat pasar monopoli :
1. Hanya terdapat satu penjual atau
produsen
2. Harga dan jumlah kuantitas produk
yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar