Kamis, 16 Juni 2016

Tugas Tulisan Bahasa Indonesia 2 (Softskill) Pertemuan Ketiga



Desy Ambarwati
12213232
3EA29

A. Pengertian Resensi
Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja "revidere" atau "recensere" yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan "recensie" sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah "review". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Ada pula yang beranggapan bahwa resensi adalah ulasan/penilaian/ pembicaraan mengenai suatu karya baik itu buku, film, atau karya yang lain. Tugas dari penulis resensi adalah memberikan gambaran secara garis besar kepada pembaca mengenai suatu karya baik itu film maupun buku agar dipertimbangkan untuk dibaca maupun ditonton. ecara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.

B. Tujuan Resensi
Adapun penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut:
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
4. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
5. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku.

C. Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
2. Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada tiap bagian atau babnya.
3. Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.

Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku karena bisa saja dalam sebuah resensi ketiganya diterapkan secara bersamaan.

D. Unsur-unsur Resensi
Dalam membuat resensi, terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi.
1. Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.

2. Menyusun data buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Judul buku;
b. Pengarang;
c. Penerbit;
d. Tahun terbit beserta cetakannya;
e. Dimensi buku;
f.  Harga buku.

3. Isi resensi buku
Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa.

4. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.

E. Tahap Penulisan Resensi
Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah resensi buku.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan diresensi, buku tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku.
2. Tahap Pengerjaan
a. Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah terlebih dahulu buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata penting di dalamnya.
b. Membuat isi resensi, diantaranya:
  • Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi.
  • Menentukan judul resensi.
  • Membuat ringkasan secara garis besar.
  • Memberikan penilaian buku.
  • Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi.
  • Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
  • Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.
F. Tips Menulis Resensi
Berikut ini adalah tips dalam menulis resensi:
1. Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan dibuat resensi.
2. Catatlah identitas buku yang akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga buku.
3. Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.
4. Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku.
5. Tulis ringkasan materi dari buku yang dibuat resensi secara jelas dan sistematis.
6. Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak dibaca atau tidak.


Resensi Novel Early
Judul buku      : Early
Pengarang       : Syafrina Siregar
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Terbit               : Juli 2013
Tebal               : 200 halaman
Lari dari masa lalu memang melelahkan. Apalagi bagi Early seorang anak keturunan Indonesia dan Belanda yang nekat melarikan diri ke sebuah kota yang sama sekali belum dikenalnya. Bergantung pada Marco, lelaki tampan yang dikenalnya saat di bandara, justru membawanya ke dunia yang lebih indah. Early sangat menikmati hidupnya saat bekerja di perusahaan Marco. Tapi tiba-tiba pekerjaan mengharuskannya kembali ke kota tempat masa lalunya.
7 tahun sepertinya waktu yang cukup untuk mengubah Early, dari gadis polos dari Medan, gak bisa berbahasa Inggris, menjadi seorang executive muda, orang kepercayaan dari Marco Gibraltar yang notabennya masih single itu. 
Semua cerita mengalir masih tetep tanpa melihat ke belakang apa yang terjadi 7 tahun yang lalu. Menunjukkan betapa terpesonanya Marco, si bule tampan ini dengan Early yang dalam darahnya mengalir darah asing alias blasteran.  
Setelah 7 tahun dari pertemuannya dengan Marco di bandara itu, kini Early menikmati kehidupannya yang baru di kota Batam. Punya karir bagus, rumah di tepi pantai, mobil mewah dan perhatian dari seorang laki-laki tampan.

Sampai ada sesuatu yang mulai mengganggu kenyamanan hidupnya. Dikarenakan ada satu project perusahaan yang harus dikerjakan di Medan, maka Marco menugaskan Early untuk kembali ke kota yang pernah dia tinggalkan dulu. Early yang sebenarnya ketakutan, namun gak berani menyatakan keberatannya. Akhirnya dia mengiyakan instruksi Marco.
             Masa lalu memang masih mengejar Early. Manto, pamannya yang ia kenal sebagai orang yang kejam berusaha dilupakan Early dari mimpi buruknya, ternyata sudah menyiapkan rancana jahat untuk dirinya. Manto ingin menjual Early kepada lelaki hidung belang sama seperti ia menjual ibu kandung Early. Sementara ibunya sendiri tidak mampu melindungi Early dari kekejaman Manto. Akan tetapi Marco, lelaki yang diam-diam menyukai Early berusaha sebisa mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi Early. Sementara itu Mitha, wanita yang pernah baik dan banyak membantu Early, ternyata adalah seorang lesby yang jatuh cinta pada Early dan dia cemburu dengan kedekatan Marco dengan Early.
Karena Early tidak perlu lagi takut dengan masa lalu yang dia coba kubur selama ini. Dia berhasil melewatinya.
Dengan tak terduga dan tanpa banyak pembicaraan yang menggurui, Early yang bertahun-tahun membenci ibu kandungnya, ingin berdamai dengan Asnia dan memulai semuanya dari baru kembali.

Kelebihan, Kekurangan dan Pesan Moral :
Novel ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami, jalan ceritanya pun sangat menarik, sehingga akan membuat pembaca penasaran dan ingin mengetahui jalan cerita yang sebenarnya. Dengan tokoh yang baik dan ada juga yang jahat dan licik sehingga membuat jalan ceritanya seru ada unsur pemeran antagonis dan membuat terharu dengan cerita early yang membenci ibunya akhirnya berdamai dan berakhir bahagia.
            Novel karya Syafrina Siregar ini, mengajarkan kita tentang perjuangan cinta. Walaupun orang yang kita cintai belum tentu membalas cinta kita, setidaknya kita akan ikut bahagia jika orang yang kita cintai juga bahagia. Cerita dalam Novel ini, juga memberikan pelajaran kepada remaja bahwa menghargai orang tua terutama ibu, karena orang tua terutama ibu kita pasti akan menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Dan jangan pernah takut dengan masa lalu yang suram, jadikanlah masa lalu sebagai pelajaran hidup untuk kedepannya agar kita bisa menjalankan kehidupan lebih baik lagi. Jadilah pribadi yang kuat dan tegar untuk menghadapi segala kesulitan hidup.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar