Tugas Kelompok
1. Desy
Ambarwati (12213232)
2. Dheny
Ananda Arfa (12213323)
3. Siti
Afshokhus (18213517)
Mata Kuliah
: Etika Bisnis
Bab
5 : Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika
dalam Pasar Kompetitif
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika dalam Pasar Kompetitif
Pengertian Pasar Persaingan
Sempurna, Monopoli dan Oligopoli
v Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah
suatu struktur pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli dimana
masing-masing tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
:
·
Jumlah
pembeli dan penjual banyak, sehingga masing-masing pembeli dan penjual secara
sendiri-sendiri tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
·
Harga
ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran dan tidak dapat diubah.
·
Setiap
penjual dan pembeli sebagai pengambil harga (price taker).
·
Setiap
perusahaan menghasilkan barang yang sama (Homogenous) menurut pandangan
konsumen.
·
Setiap
perusahaan bebas keluar masuk pasar (free entry and exit).
·
Sumber
produksi bebas bergerak ke manapun.
·
Pembeli
dan penjual mempunyai pengetahuan yang sempurna terhadap pasar (perfect
knowledge).
v Pasar Monopoli
Semua bentuk pasar yang bukan
persaingan sempurna, dinamakan bentuk pasar persaingan tidak sempurna (imperfect
competition) yang mempunyai berbagai bentuk : monopoli-monopsoni,
duopoli-duopsoni, oligopoli-oligopsoni, dan persaingan monopolistik.
·
Pasar
monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual saja
(penjual tunggal) bebas menentukan harga.
·
Penjual
sebagai penentu harga (price setter) dan pembeli sebagai price taker.
Faktor-faktor penyebab terbentuknya
pasar monopoli :
- Teknologi tinggi
- Modal tinggi
- Peraturan pemerintah / undang – undang
- Produk sangat spesifik
v Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk
pasar yang di dalamnya hanya ada beberapa penjual.
·
Masing-masing
penjual mempunyai pengaruh atas harga-harga barang yang dijual, tetapi tidak
sebesar pengaruh penjual monopolis.
·
Ada
saling ketergantungan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain
·
Untuk
menguasai harga dan konsumen adalah menggunakan merek-merek dagang tertentu (differentiated
product), dengan mutu dan rasa agak sedikit berbeda
·
Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat
bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar.
v MONOPOLI DAN DIMENSI ETIKA BISNIS
Sebagai
penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi
harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin
sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula
sebaliknya. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai
pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak
terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis;
dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Pasar monopoli harus memiliki etika dalam berbisnis yang baik kepada para pembeli untuk menjual barang tersebut dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat yang berekonomi rendah dan pengusaha pendatang baru diberikan kesempatan untuk masuk kedalam pasar.
Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Pasar monopoli harus memiliki etika dalam berbisnis yang baik kepada para pembeli untuk menjual barang tersebut dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat yang berekonomi rendah dan pengusaha pendatang baru diberikan kesempatan untuk masuk kedalam pasar.
v ETIKA DI DALAM PASAR KOMPETITIF
(PASAR PERSAINGAN SEMPURNA)
Pasar
persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan
memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak.
Pada pasar persaingan sempurna terdapat persaingan yang ketat karena setiap penjual dalam satu wilayah menjual barang dagangannya yang sifatnya homogen. Harga pada pasar persaingan sempurna relatif sama dengan para pesaing usaha lainnya. Konsumen tentu akan memilih produsen yang dinilai mampu memberikan kepuasan. Adapun hal yang menjadi faktor kepuasan itu adalah tingkat pelayanan dan fasilitas-fasilitas penunjang.
Pada pasar persaingan sempurna terdapat persaingan yang ketat karena setiap penjual dalam satu wilayah menjual barang dagangannya yang sifatnya homogen. Harga pada pasar persaingan sempurna relatif sama dengan para pesaing usaha lainnya. Konsumen tentu akan memilih produsen yang dinilai mampu memberikan kepuasan. Adapun hal yang menjadi faktor kepuasan itu adalah tingkat pelayanan dan fasilitas-fasilitas penunjang.
Ø Sifat-sifat pasar persaingan
sempurna :
1. Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2. Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
3. Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
4. Jumlah penjual dan pembeli banyak
5. Posisi tawar konsumen kuat
6. Penjual bersifat pengambil harga
7. Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran
1. Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2. Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
3. Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
4. Jumlah penjual dan pembeli banyak
5. Posisi tawar konsumen kuat
6. Penjual bersifat pengambil harga
7. Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran
Ada
dua etika yang harus di pegang oleh para pelaku pasar agar pasar selalu dalam
kondisi ideal dan fairness, yaitu:
1. Adanya optimasi manfaat barang oleh
pembeli dan penjual. Dapat diartikan sebagai pertemuan antara kebutuhan pembeli
dengan penawaran barang oleh penjual. Bertemunya dua hal ini, menjadikan barang
yang ditransaksikan membawa manfaat, dan menghilangkan kemubadziran dan
kesia-siaan.
2. Pasar harus dalam kondisi
ekuiblirium. Teori ekonomi mengenal ekuiblirium sebagai titik pertemuan antara
demand dan supply. ekuiblirium diartikan sebagai titik pertemuan persamaan hak
antara pembeli dan penjual. Hak yang seperti apa Hak pembeli untuk mendapatkan
barang dan hak penjual untuk mendapatkan uang yang sepantasnya dari barang yang
dijualnya. Dalam konteks hak ini, kewajiban-kewajiban masing-masing pihak harus
terpenuhi terlebih dahulu, kewajiban bagi penjual untuk membuat produk yang
berkualitas dan bermanfaat dan bagi pembeli untuk membayar uang yang
sepantasnya sebagai pengganti harga barang yang dibelinya.
Etika-etika bisnis harus dipegang
dan diaplikasikan secara nyata oleh pelaku pasar. Selain itu, setiap negara
telah mempersiapkan SDM yang berkualitas yang siap berkompetisi. Mereka bisa
menjalin kemitraan guna meningkatkan jumlah produksi dan memenuhi satu sama
lain sehingga konsumen akan tertarik untuk mengkonsumsi produk tersebut.
v KOMPETISI PADA PASAR EKONOMI GLOBAL
Kompetisi
global merupakan bertuk persaingan yang mengglobal, yang melibatkan beberapa
Negara. Dalam persaingan itu, maka dibutuhkan trik dan strategi serta teknologi
untuk bisa bersaing dengan Negara-negara lainnya. Disamping itu kekuatan modal
dan stabilitas nasional memberikan pengaruh yang tinggi dalam persaingan itu.
Dalam persaingan ini tentunya Negara-negara maju sangat berpotensi dalam dan
berpeluang sangat besar untuk selalu bisa eksis dalam persaingan itu. Hal ini
disebabkan karena :
1. Teknologi yang dimiliki jauh lebih
baik dari Negara-negara berkembang.
2. Kemampuan modal yang memadai dalam
membiayai persaingan global sebagai wujud investasi mereka.
3. Memiliki masyarakat yang berbudaya
ilmiah atau IPTEK.
Alasan-alasan di atas cenderung akan melemahkan Negara-negara yang sedang berkembang dimana dari sisi teknologi, modal dan pengetahuan jauh lebih rendah. Bali sendiri kalau kita lihat masih berada diposisi yang sulit, dimana perekonomian Bali masih didominasi oleh orang-orang asing, misalnya hotel-hotel besar, dan juga perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Kompetisi global juga menyebabkan menyempitnya lapangan pekerjaan, terutama masyarakat lokal, karena kebanyakan pekerjaan dilakukan oleh teknologi, dan Negara-negara maju menjadi pemasok kebutuhan-kebutuhan, sehingga kita cuma bisa menikmati hasil yang sudah disuguhkan secara cantik yang sebenarnya merupakan ancaman yang sangat besar bagi bangsa kita. Dilain sisi, lahan pertanian juga akan semakin menyempit.
Alasan-alasan di atas cenderung akan melemahkan Negara-negara yang sedang berkembang dimana dari sisi teknologi, modal dan pengetahuan jauh lebih rendah. Bali sendiri kalau kita lihat masih berada diposisi yang sulit, dimana perekonomian Bali masih didominasi oleh orang-orang asing, misalnya hotel-hotel besar, dan juga perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Kompetisi global juga menyebabkan menyempitnya lapangan pekerjaan, terutama masyarakat lokal, karena kebanyakan pekerjaan dilakukan oleh teknologi, dan Negara-negara maju menjadi pemasok kebutuhan-kebutuhan, sehingga kita cuma bisa menikmati hasil yang sudah disuguhkan secara cantik yang sebenarnya merupakan ancaman yang sangat besar bagi bangsa kita. Dilain sisi, lahan pertanian juga akan semakin menyempit.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar