Desy Ambarwati ( 12213232 )
Dheny Ananda Arfa ( 12213323 )
Rafly Liberto ( 17213139 )
3EA29
1. Pengertian Laporan Ilmiah
Laporan ialah suatu wahana penyampaian
berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain.
Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang
disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi
serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan
ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan
kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas
masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan
kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
2. Dasar
Membuat Laporan Ilmiah
Ada beberapa hal yang mendasari
dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :
1. Kegiatan
menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan
ilmiah.
2. Laporan
ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci,
dan ringkas.
3. Laporan
ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi
atau sesama ilmuwan.
4. Laporan
ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah
secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta
implikasinya.
5. Laporan
ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat
tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
3. Jenis-jenis Laporan Ilmiah
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu
sebagai berikut :
a.
Laporan Lengkap
(Monograf)
·
Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
·
Teknik penyajian sesuai dengan aturan
(kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
·
Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi
pada setiap tingkat analisis.
·
Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di
samping keberhasilan yang dicapai.
·
Organisasi laporan harus disusun secara
sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan
jelas).
b.
Artikel Ilmiah
·
Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari
laporan lengkap.
·
Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada
masalah penelitian tunggal yang obyektif.
·
Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi
tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
c.
Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk
yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk
konsumsi masyarakat umum).
4. Fungsi Laporan Ilmiah
a.
Laporan penelitian mengkomunikasikan kepada pembaca seperangkat data dan ide
spesifik. Ide spesifik. Spesifik tersebut disampaikan secara jelas dan cukup
rinci agar dapat dievaluasi.
b. Laporan Ilmiah harus dilihat sebagai sumbangan dalam khasanah ilmu
pengetahuan.
c.
Laporan Ilmiah harus berfungsi sebagai
stimulator dan mengarahkan pada penelitian selanjutnya.
5. Ciri - Ciri Laporan yang baik
Laporan yang baik mendukung beberapa hal antara lain:
a.
Penggunaan bahasa yang ilmiah (baku).
b. Dalam penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan
tanya.
c.
Laporan disertakan dengan identifikasi masalah.
d. Data yang lengkap sebagai pendukung laporan.
e.
Adanya kesimpulan dan saranLaporan dibuat
menarik dan juga interaktif.
6. Macam-macam laporan
Macam-macam laporan antara lain:
a.
Laporan berbentuk formulir isian
Laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diserahkan
pada tujuan yang akan
dicapai.
b.
Laporan berbentuk surat
Laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa perbedaannya
terlatak pada isi dan
panjang surat.
c.
Laporan berbentuk memorandum
Laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih singkat dibanding
surat.laporan ini sering
digunakan dalam lingkungan organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan
dalam suatu hubungan
kerja.
d.
Laporan perkembangan dan keadaan
Laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan untuk menyampaikan
perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai
tujuan/sasaran yang
telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan kondisi yang ada pada saat
laporan itu dibuat.
e.
Laporan berkela
Laporan berkela dibuat secara rutin (harian,mingguan,bulanan,tahunan)
misalnya laporan keuangan,produksi dan peningkatan prestasi.
f.
Laporan laboratoris/hasil penelitian
Laporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan hasil dari
percobaan/penelitian yang dilakukan
dilaboratorium.
g.
Laporan formal
ialah laporan yang memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu/sistematika
baku sebuah laporan ilmiah.jika tidak lengkap menjadi laporan semi
formal.
7. Syarat Laporan Ilmiah
Syarat laporan ilmiah meliputi :
a.
Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi
syarat sebagai berikut :
b. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
c.
Pembahasan masalah yang dikemukakan harus
obyektif sesuai realita/ fakta
d. Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman
UmumEjaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
e.
Tulisan disusun dengan metode tertentu
f.
Tulisan disusun menurut sistem tertentu
g. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat
sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun
kerancuan.
8. Sistematika
Laporan Ilmiah
Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal yang
terperinci berkaitan dengan data-data yang akurat dan lengkap. Laporan ilmiah
atau laporan formal terdiri atas :
A.
Bagian Awal
1. Hal-hal yang
termasuk bagian awal adalah :
2. Halaman
sampul
3. Halaman
judul
4. Abstrak
5. Kata
Pengantar
6. Daftar Isi
7. Daftar
Gambar
8. Daftar
Lampiran
B.
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
2. Identifikasi
Masalah
3. Pembatasan
Masalah
4. Perumusan Masalah
5. Kegunaan
Penelitian
6. Definisi
Operasional
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian
pustaka setiap variabel
2. Hipotesis
(jika ada)
BAB III
METODE PENELITIAN
1.
Rancangan
Penelitian
2.
Tempat dan
Waktu Penelitian
3.
Populasi dan
Sampel Penelitian
4.
Metode
Penelitian
5.
Instrumen
Penelitian
6.
Teknik
Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
1. Deskripsi
Hasil Penelitian
2. Uji
Prsayarat Analisis
3. Pengujian Hipotesis
4. Pembahasan
hasil penelitian
BAB V
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
2. Implikasi
3. Saran
C.
Bagian Akhir
1.
Daftar
Pustaka
2.
Lampiran
3.
Riwayat
Hidup Penulis
8.
Teknik
Penulisan Komponen-komponen Karya Ilmiah
Makalah adalah karya tulis yang membahas suatu masalah
berdasarkan hasil kajian pustaka (teori) atau hasil pengamatan.
·
Tahap-tahap Penyusunan Makalah
1.
Persiapan
a.
mengumpulkan
dan membaca buku-buku untuk memilih dan menentukan topik.
b. membaca
buku-buku untuk memperluas pengetahuan yang berhubungan dengan topik yang telah
terpilih.
c.
mengembangkan
kerangka makalah
2.
Penulisan
a.
Kegiatan
pengembangan kerangka makalah menjadi sebuah makalah.
3.
Pemeriksaan
(Revisi)
a.
Pemeriksaan
terhadap isi dan penggunaan kata, kalimat, ejaan, dan tanda baca.
·
Pertimbangan dalam memilih topik yaitu :
a.
topik harus
bermanfaat
b.
menarik dan
sesuai dengan minat penulis
c.
topik harus
dikuasai penulis
d.
tersedia
sumber-sumber informasi dan bacaan
9.
Kerangka
Makalah
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pada bagian ini diungkapkan hal-hal yangmelatarbelakangi pembuatan makalah atau
karya tulis.Bagian ini mengungkapkan landasan pemikiran pemilihan judul atau
permasalahan yang akan ditulis.
1.2.
Permasalahan
Bagian ini mengungkapkan cakupan masalah yang akan dibahas. Masalah yang
terlalu luas harus dibatasi supaya pembahasan lebih terfokus.Pembatasan juga
dapat berisi penjelasan tentang peristilahan yang digunakan dalam karya tulis.
1.3.
Tujuan
Bagian ini mengungkapkan tujuan yangingin dicapai melalui karya tulis tersebut.
1.4.
Manfaat
Bagian ini penulis menjelaskan manfaat penelitian. Manfaat tersebut diarahkan
kepada pihak-pihak tertentu. Perumusan manfaat adalah untuk siapa dan apa
manfaatnya untuk pihak tersebut.
1.5.
Metode
pengumpulan data
Bagian ini menjelaskan berbagai teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
untuk penyusunan karya tulis tersebut.Pengumpulan data dapat dilakukan
melalui pengamatan, angket, wawancara, dan membaca buku.
1.6.
Definisi
operasional
Pada bagian ini penulis dapat menjelaskan definisi dari fariabel yang dipakai
dalam tulisan. Definisi operasional bersifat teknis, artinya istilah tersebut
yang dipakai dalam makalah tersebut.
BAB II PEMBAHASAN
Berisi uraian yang menjawab rumusan masalah secara terperinci didasarkan atas
data-data dan informasi dari berbagai sumber.
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka adalah daftar yang berisi buku, makalah, artikel, dan bahan
bacaan lainnya yang dikutip atau digunakan sebagai sumber informasi dalam
penulisan makalah.
Hal-hal yang diinformasikan dari sebuah buku dalam
penulisan daftar pustaka, meliputi:
a.
Nama
pengarang
b.
Tahun
penerbitan
c.
Judul dan
subjudul (jika ada)
d.
Tempat
penerbitan
e.
Nama penerbit
Cara menulis daftar pustaka :
1.
Jika nama
pengarang terdiri atas dua kata, kata kedua harus didahulukan. Misalnya,
Amin Santoso ditulis Santoso, Amin. Di belakang nama diberi tanda titik(.) Nama
gelar tidak perlu dicantumkan.
2.
Tahun terbit
buku diakhiri tanda titik (.)
3.
Judul buku
dan subjudul (kalau ada) ditulis miring atau diberi garis bawah per kata dan
diakhiri tanda titik (.)
4.
Kota
penerbit diakhiri tanda titik (.)
5.
Nama
penerbit buku diakhiri tanda titik (.)
Contoh :
Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi
Sastra. Bandung: Sinar Baru.
Badudu, J.S.1981. Membina Bahasa Indonesia
Baru. Seri 1, 2, 3.Bandung: Pustaka Prima.
2.
PROSES
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung,
berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan
fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah
sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala
alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena
hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi.
A. Tahapan Pembuatan Karya
Ilmiah
Dalam menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang
diperlukan antaralain adalah sebagai berikut :
1. Tahap
Persiapan
Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal
ini berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan.
Kadang-kadang topik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik
ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih
misalnya mengenai persoalan kemasyarakatan, pertanian, manajemen, sumber
daya manusia, hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan atau prapenulisan adalah
ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah,
menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang
dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya
masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Dalam tahap persiapan dilakukan:
a)
Pemilihan
masalah atau topik dan mempertimbangkan
1. Topik yang akan
di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
2. Topik yang
di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.
3. Pembahasan
harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
4. Memilki data
dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
5. Harus
diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
6. Harus
memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b)
Pembatasan
topik atau penentuan judul
a.
Pembatasan
topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
b. Penentuan
judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai
penulisan karya ilimiah tersebut.
c.
Penentuan
judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure
4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how
(bagaimana).
d. Pembuatan
kerangka karangan (outline).
e.
Membimbing
untuk memulai menyusun kerangka karangan.
f.
Membuat
pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam
penulisannya.
g. Pembuatanrencana
daftar isi dari karya ilmiah. 2.
2. Tahap
Pengumpulan Data
`Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari
informasi melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan
dokumen dalam kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan
rekaman audio, dan catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam
tahap-tahap penelitian. Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara
lain sebagai berikut :
a.
Pencarian
berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis yang
kita buat.
b. Pengumpulan
keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema
dalam karya ilmiah.
c.
Pengamatan
langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya
ilmiah.
d. Melakukan
percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan.
3. Tahap
Pengorganisasian atau Pengonsepan
Setelah kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap
selanjutnya tahap pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita
melakukan penyeleksian data yang kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber
media yang membantu proses dalam karya ilmiah kita dan kemudian kita
mengelompokan bahan dari berbagai referensi.
Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam
karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai
jenis, sifat dan bentuk data.
Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka
karangan yang telah ditetapkan.
4. Tahap
Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis
tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat
diedit. Pada tahap ini bertujuan untuk Melengkapi data yang dirasa masih
kurang. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan
pokok bahasan karya ilmiah.
Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian
bahan- bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara
tulisan satu dengan tulisan yang lain. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam
karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif,
contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat,
penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.
5. Tahap
Penyajian
Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya
ilmiah tersebut untuk dibaca orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi
harus diperhatikan dengan cermat oleh peneliti karya ilmiah. Teknik
penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
a.
Segi
kerapian dan kebersihan karya ilmiah itu.
b. Tata letak
(layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman
pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar
gambar, daftar pustaka, dll.
3.
RANCANGAN
USULAN PENELITIAN
1. Pengertian
Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses
penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah
adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang
pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai
untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan
akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah
seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.
2. Manfaat
rancangan usulan penelitian
1. Sebagai
kerangka operasional penelitian (blue print),
2. Menegaskan kedalaman
(intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian,
3. Memperkirakan
penelitian yang akan dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiannya,
4. Mengetahui
kelemahan hasil penelitian.
3. Bentuk
rancangan usulan penelitian
Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan
untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya :
1. Skripsi.
2. Makalah
untuk seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya.
3. Karangan
ilmiah.
4. Tesis magister/disertasi
doctor.
5. Laporan
proyek.
4.
Bobot dan
mutu akademis karangan ilmiah hasil penelitian itu dapat dikaji dan dinilai
dari 6 aspek :
1.
Aktualitas
masalah
Masalah yang diformulasikan haruslah masalah yang
masih hangat diperbincangkan/upto date dan banyak mencari perhatian para ahli
untuk dicari jawabannya serta juga harus nyata adanya.
2.
Relevansi
manfaat praktis
Jawaban masalah yang dikemukakan bernilai prakktis,
sehingga hasil penelitian bedaya guna serta menjangkau masyarakat luas.
Kesimpulan- kesimpulan yang ditarik harus mantap dan saran-sarannya menarik
perhatian dan beralasan kuat.
3.
Metodologi
penelitian akurat
Bobot mutu akademis karya tulis hasil penelitian itu
ditentukan juga oleh adekuasi rancangan penelitian, instrumentasi dan
pengukuran, metodologi penulisannya juga ikut menentukan bobot nilai/ mtu
akademis karya tulis ilmiah.
4.
Orisinalitas
penelitian
Penelitian disebut orisinal bila bahan dan atau metode
yang digunakan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, setidak-tidaknya
menurut jangkauan informasi yang tersedia. Dengan kata lain walaupun bahan sama
tetapi metodenya beda, maka penelitian itu dianggap penelitian orisinal dan
juga sebaliknya jika bahan beda tapi metode sama itu juga digolongkan
penelitian orisinal.
5.
Sumbangan
terhadap ilmu pengetahuan
Penelitian yang bersipat integratif dan konprehensif
yaitu penelitian yang hasilnya merupakan kebulatan dan menyeluruh.
6.
Sistematika
penyusunan karya tulis
Ketajaman logika (way of thinking) dan urutan serta
kaitan logika (flow of thought) ini mengarahkan sistematika dan jelasnya pokok
persoalan dalam karya tulis, apabila materi yang terkumpul dikomunikasikan
secara konsisten dengan menjaga relevansi setiap aspek, sedemikian sehingga
kalimat yang satu berhubungan dean berkaitan maka komunikasi yang dibuat akan
lebih epektiif rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal
dalam proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah langkah
berikutnya, dan makalah
adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran
secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep
serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan
dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai
untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara
mandiri.
5. Rancangan
usulan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok :
·
Bagian Awal
·
Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
Ditulis dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll).
Ditulis dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll).
·
Identitas penyusun rancangan.
Didahului dengan kata oleh lalu
ditulis nama peneliti, atau identitas lainnya yang dianggap penting.
·
Tanggal pengajuan rancangan
Didahului dengan kalimat “ diajukan
kepada ….., pada tanggal….
·
Bagian Utama
·
Perumusan masalah
Berisi tengtang penjelasan mengapa
masalah yang dikemukan dalam judul dianggap menarik, penting, dan perlu di
teliti. Dalam perumusan masalah perlu bukti bahwa masalah itu belum ada
jawabannya atau pemecahannya(yang memuaskan) dalam perumusan masalah juga
dikemukakan konteks masalah itu dengan permasalahan lain. Unsur pokok perumusan
masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :
1.
Penjelasan
mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian
untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
2.
Beberapa
bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
3.
Letak
masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
·
Tujuan dan kegunaan penelitian.
secara eksklusif dan spesifik harus
diseebutkan maksud dan tujuan penelitian, kegunaan dan arti pentingnya hasil
penelitian yang diharapkan.
·
Kerangka pemikiran teoritis.
Dalam bagian ini dikemukakan
tengtang garis-garis besar pemikiran teoritis sedemikian sehingga jelas “pokok
permasalahan”nya. Kerangka pemikiran yang logis itu dapat pula disusun
berdasarkan hasil observasi lapangan atau dari pertemuan ilmiah
·
Hipotesis kerja
Tidak semua penelitian memiliki hipotesis
tetapi jika penelitian itu ada hipotesis, maka hipotesis harus dirumuskan
dengan tepat, singkat, jelas dalam kalimat berita atau “kalimat deklaratif”
·
Metode penelitian.
Dalam metode penelitian disebutkan
beberapa maslah, yaitu :
Pasal metode penelitian memuat
hal-hal sebagai berikut:
a.
Pendekatan
dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b.
Penjelasan
tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan
dalam penelitian.
c.
Metode
pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan.
d.
Bahan-bahan
yang akan dipakai, kalau ada.
e.
Alat-alat
perlengkapan yang akan dipakai, kalau ada.
f.
Teknik atau
model analisis yang akan dipakai.
g.
Rancangan
aturan-aturan untuk menerima atau menolak hipotesis.
·
Jadwal penelitian.
Dalam bagian ini perlu pertimbangan kelayakannya, jadwal penelitian perlu
dibagi-bagi berdasarkan tahap-tahap penelitian (hari, minggu, dan bulan) Jadwal
penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal
penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Tahap-tahap
penelitian yang akan dilakukan.
2.
Waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan
bulan.
3.
Rincian
kegiatan untuk tahap masing-masing.
·
Bagian Akhir
·
Daftar pustaka
Penulisan
daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam
penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka
adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan
sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian.
Hal-hal yang
perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
a. Untuk buku :
·
Nama penulis
·
Tahun penerbitan
·
Judul buku
·
Nama penerbit
·
Tempat penerbitan.
b.
Untuk jurnal
:
·
Nama penulis
·
Tahun penerbitan
·
Judul tulisan
·
Nama jurnal
·
Jilid ( dan nomor )
·
Halaman
c. Untuk sumber
pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
d. Cara menulis
pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.
·
Daftar Riwayat Hidup
Daftar
riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian
memuat hal-hal sebagai berikut :
o Nama lengkap
dan derajat akademik
o Tempat dan
tanggal lahir
o Pangkat dan jabatan
o Riwayat
pendidikan tinggi
o Karya ilmiah
o Pertemuan
ilmiah yang dihadiri dan
o Penghargaan
ilmiah, bila ada.
v
Membuat
Laporan Ilmiah
CONTOH
LAPORAN ILMIAH TENTANG TEKNOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang Masalah
Pada masa-masa ini, banyak hal-hal
yang dapat dijadikan sebagai sarana informasi. Kita dapat mencari
berita/informasi sebanyak – banyaknya dari sarana teknologi yang telah dapat
dijadikan sebagai sarana informasi. Teknologi masa kini yang dapat dijadikan sebagai
sarana informasi dan berita adalah internet. Internet dapat memberikan
informasi yang kita butuhkan, tetapi internet juga dapat memberikan informasi
berdampak negative.
1.2.
Rumusan
Masalah
1.2.1. Mengapa
teknologi dijadikan sebagai media penyampaian informasi ?
1.2.2. Bagaimana
caranya agar tidak ketinggalan informasi dari teknologi modern ?
1.2.3. Siapa
sajakah yang dapat mengakses informasi melalui teknologi ?
1.3.
Tujuan
Penulisan
1.3.1. Untuk
mengetahui teknologi dapat dijadikan sebagai media penyampaian informasi
1.3.2. Untuk
mengetahui cara agar kita tidak ketinggalan informasi dari teknologi modern
1.3.3. Untuk
mengetahui orang-orang yang dapat mengakses informasi dari teknologi.
1.4.
Manfaat
Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini
untuk memberikan pengetahuan – pengethauan tentang teknologi untuk mencari
informasi.
1.5.
Metode
Penelitian
Di dalam pembuatan makalah ini, saya
menggunakan bahan pustaka sebagai metode penelitiannya.
1.6.
Sistematika
Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah
1.2. Rumusan
Masalah
1.3. Tujuan
Penulisan
1.4. Manfaat
Penulisan
1.5. Metode
Penelitian
1.6. Sistematika
Penulisan
BAB II PENGENALAN TEKNOLOGI
2.1. Pengertian
Teknologi
2.2. Manfaat
Teknologi
2.3. Macam –
macam Teknologi
BAB III MANFAAT TEKNOLOGI SEBAGAI, MEDIA PENYAMPAIAN
INFORMASI
3.1. Manfaat
Teknologi
3.1.1. Memenuhi
Kebutuhan Hidup
3.1.2. Sebagai
jalan komunikasi
3.2. Peran
Teknologi
3.3. Penggunaan
Teknologi
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Teknologi dapat digunakan dalam kehidupan.
4.2. Saran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Teknologi
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat
manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi,
menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science)
dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung
dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan
satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata
sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang
materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161)
adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains,
lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan
struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains
membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara
produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas Sardar
(1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dia
merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa, menurut
Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang,
materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai
peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan
untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains.
Seringkali diadakan pemisahan, bahkan pertentangan antara
sains dan penelitian ilmiah yang bersifat mendasar (basic science and
fundamental) di satu pihak dan di pihak lain sains terapan dan penelitian
terapan (applied science and applied research). Namun, satu sama lain
sebenarnya harus dilihat sebagai dua jalur yang bersifat komplementer yang
saling melengkapi, bahkan sebagai bejana berhubungan; dapat dibedakan, akan
tetapi tidak boleh dipisahkan satu dari yang lainnya (Djoyohadikusumo 1994,
223).
Makna Teknologi, menurut Capra (2004, 106) seperti
makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal
dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne,
bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa
Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan sistematis atas ‘seni
terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada
pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk mencakup
tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik
non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik maupun metode.
Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut Capra (2004, 107) menekankan
hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells seperti dikutip Capra
(2004, 107) mendefinisikan teknologi sebagai ‘kumpulan alat, aturan dan
prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan
tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
Akan tetapi, dijelaskan oleh Capra (107) teknologi
jauh lebih tua daripada sains. Asal-usulnya pada pembuatan alat berada jauh di
awal spesies manusia, yaitu ketika bahasa, kesadaran reflektif dan kemampuan
membuat alat berevolusi bersamaan. Sesuai dengannya, spesies manusia pertama
diberi nama Homo habilis (manusia terampil) untuk menunjukkan
kemampuannya membuat alat-alat canggih.
Dari perspektif sejarah, seperti digambarkan oleh
Toynbee (2004, 35) teknologi merupakan salah satu ciri khusus kemuliaan manusia
bahwa dirinya tidak hidup dengan makanan semata. Teknologi merupakan cahaya
yang menerangi sebagian sisi non material kehidupan manusia. Teknologi, lanjut
Toynbee (2004, 34) merupakan syarat yang memungkinkan konstituen-konstituen non
material kehidupan manusia, yaitu perasaan dan pikiran , institusi, ide dan idealnya.
Teknologi adalah sebuah manifestasi langsung dari bukti kecerdasan manusia.
2.2. Manfaat Teknologi
Manfaat Teknologi bagi kehidupan manusia dalam
perkembangannya, menembus batas dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
yang memiliki peran penting bagi kehidupan manusia terutama seputar dunia
wanita. Selain mempercepat komunikasi, selain itu memudahkan manusia dalam
menyelesaikan berbagai urusannya. Berikut peranan TIK dalam berbagai
bidang kehidupan manusia :
1. Bidang Penerbangan
·
Mengatur
jadwal penerbangan (flight scheduling).
·
Mengatur
perubahan jadwal terbang secara mendadak (itinerary change).
·
Mengatur
sistem penjualan tiket dan reservasi penerbangan (real time reservation).
·
Mengatur
sistem komunikasi kepada pilot-pilot pesawat mengenai apa yang harus dilakukan
(flight progress checks).
2. Bidang Perbankan
·
Mengatur
pelayanan rekening kepada nasabah.
·
Menyediakan
mesin teller otomatis atau anjungan tunai mandiri (ATM). Dengan perangkat ini,
pihak bank dapat memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan transaksi
walaupun pada saat libur.
3. Bidang Perdagangan
·
Menyediakan
sistem jaringan yang terkoneksi melalui alat bantu scanner
·
Menyediakan
alat bantu konsumen untuk melakukan pengecekan harga.
4. Bidang Perkantoran
·
Menyediakan
mesin penjawab telepon secara otomatis.
·
Menyediakan
alat pengolah kata dengan mesin komunikasi berupa teleks dan faksimile.
5. Rumah Masa Depan
Peranan TIK dalam rumah masa depan yang berdasar pada
home automation adalah ketersediaan alat pemantau bahaya yang dapat
memberitahukan pencurian, kebakaran, dan kebocoran gas. Alat ini berfungsi
secara otomatis dan diperintah lewat saluran telepon.
2.3.Macam – macam Teknologi
a.
Internet
Secara harfiah, internet
(kependekan daripada perkataan 'inter-network') ialah rangkaian komputer
yang berhubung menerusi beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar)
ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP
sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol).
Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan
rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Manfaat dari internet yaitu bisa
mencari semua informasi, hiburan, maupun berita aktual dan lainnya.Lebih
praktis untuk mencari informasi dibandingkan dengan BUKU.
b.
Telepon
Telepon adalah alat telekomunikasi
yang dapat mengirimkan pembicaraan melalui sinyal listrik. Umumnya penemu
telepon adalah Alexander Graham Bell, dengan telepon pertama dibuat di Boston,
massachusets, pada tahun 1876. Tetapi, penemu italia antonio
meucci telah menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada September
2001, Meucci dengan resmi diterima sebagai pencipta telepon oleh kongres
Amerika, dan bukan Alexander Graham Bell.
Gunanya telepon yaitu untuk
Berbicara dengan orang yang tempatnya jauh dari diri kita(beda rumah/beda
keberadaan,tidak lebih jauh dari satu kecamatan ).
c.
Handphone (Telepon Genggam)
Telepon genggam, biasanya disebut
juga dengan cellular.Merupakan pengembangan teknologi telepon, dimana
perangkatnya dapat digunakan sebagai perangkat untuk mobile atau
berpindah-pindah
Manfaat dari telepon yaitu sama
dengan telepon namun bedanya bisa di bawa kemana saja karena ukuran tubuhnya.
d.
Fax
Disingkat dengan FoIP, Suatu
mekanisme untuk mengirimkan fax melalui Internet (yang berbasis IP). Hal ini
mirip seperti VoIP.
Manfaat dari fax yaitu
mengirim dokumen dari suatu negeri ke negeri lainnya.
e.
Pager.
Pager adalah alat panggil seperti
handphone namun lebih praktis dikarenakan,pager tidak memiliki fasilitas
lainnya selain sms.Pager hanya bisa menerima SMS dan tidak bisa mengirim SMS.
Manfaat dari pager yaitu
mengirimkan SMS kepada orang yang kita tuju dengan cepat dan lebih praktis.
f.
Push To Talk
Alat bicara yang ukuran tubuhnya lumayan
kecil.Pembicara yg memakainya harus bergantian dengan lawan bicaranya ,misal:si
A berbicara lalu berhenti, si B menunggu bunyi *beep barulah menjawabnya.
Kesimpulannya 1 PTT bisa dipakai dengan berbanyak orang namun orang-orang yang
memakainya harus berbicara secara bergantian.
g.
Industri Otomotif
Mobil-mobil di buat dari kerangka
body, mesin, peralatan elektronik di pabrik dengan bantuan robot yang
dikendalikan oleh komputer dengan leih akurat. Dengan bantuan komputer
pabrik-pabrik otomotif bisa memproduksi mobil dalam jumlah ratusan perbulan,
yang tidak mungkin dikerjakan secara manual dengan tenaga manusia.
BAB III
MANFAAT TEKNOLOGI SEBAGAI, MEDIA
PENYAMPAIAN INFORMASI
3.1.Manfaat Teknologi
3.1.1. Memenuhi
Kebutuhan Hidup
Pangan (makanan)
Þ
Ditemukannya
bibit unggul yang dalam waktu singkat dapat diproduksii sumber pangan yang
berlipat ganda.
Þ
Digunakannya
mekanisasi pertanian untuk memungut hasil produksii sehingga hasilnya lebih
besar bila dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia.
Þ
Digunakannya
bioteknologi (misalnya hormon tumbuhan) untuk merangsang tumbuhnya daun, bunga,
atau buah sehingga tumbuh lebih banyak.
Þ
Dikembangkannya
pembuatan pangan dari minyak bumi, penyempurnaan gizi sereal, pembuatan pangan
protein dari daun-daunan dan pembuatan produk daging tiruan dari sumber-sumber
protein nabati.
Sandang (pakaian)
Þ
Adanya mesin
tekstil mempercepat proses pembuatan pakaian.
Þ
Dengan
kemajuan teknologi, telah ditemukan serat sintetis, seperti poliester,
polipropelin, polietilin, dll, sehingga pembuatan tekstil dapat dilakukan
secara besar-besaran dalam waktu yang singkat.
Papan (Tempat Tinggal)
Dengan menerapkan teknologi maju, manusia mampu
membangun rumah dan gedung-gedung pencakar langit. Orang tidak lagi menggunakan
tangga, tetapi cukup dengan menekan tombol dan dalam sekejap saja orang sudah
sampai di lantai yang dituju. Sampai abad ini manusia berusaha memanfaatkan
lautan dan antariksa sebesar-besarnya melalui pulau-pulau buatan disertai
peternakan dan perkebunan laut.
3.1.2. Sebagai
jalan komunikasi
Dengan teknologi modern, manusia
dapat menciptakan telegram (pertengahan abad ke 20) yang dapat dipakai untuk
menyampaikan pesan sampai ribuan km dalam waktu beberapa menit saja.
Dengan teknologi modern, manusia
dapat menciptakan telepon (diciptakan oleh Bell tahun 1876) sehingga dapat
berkomunikasi langsung walaupun jaraknya sangat jauh. Sampai sekarang manusia
sudah dapat membuat berbagai jenis telepon genggam dengan berbagai fasilitas
dan kelebihan masing-masing.
Ditemukannya pesawat radio (oleh
Marconi 1896) untuk mengirim dan menerima berita tanpa melalui kawat
penghubung.
Ditemukannya televisi yang dapat
mengirim suara dan gambar hidup kepada para pemirsa dalam jarak ratusan
kilometer dari objek yang disaksikan.
Ditemukannya alat komunikasi
terbaru, yaitu satelit yang dikombinasikan dengan radio dan televisi. Dengan
alat ini orang dapat melihat wajah lawan bicara walaupun keduanya berada
dibelahan bumi yang berbeda.
Ditemukannya komputer. Para ahli
seperti dokter, ahli hukum, administrator dan sebagainya dapat dengan mudah,
tepat dan cepat mendapatkan informasi yang diperlukan dari komputer, karena
komputer dapat menyimpan data atau informasi dalam jumlah yang banyak, dan dalam
waktu yang singkat dapat ditampilkan data / informasi yang diperlukan.
Dengan berkembanganya teknologi maka
dibuatlah satelit komunikasi / satelit domestik. Beberapa contoh satelit
komunikasi antara lain Wester di Amerika Serikat. Anik di
Kanada, Molnya di Rusia dan Palapa di
Indonesia.
3.2. Peran
Teknologi
Teknologi merupakan
hasil budaya manusia, semakin manusia berkembang makan semakin berkembang pula
teknologi yang dimiliki.
misalnya, ketika pertama
kali PC muncul (masih tanpa hardisk, komputer TX), orang bertanya-tanya, apakah
ini merupakan sebuah lompatan besar umat manusia saat itu?, tidak lama kemudian
muncul generasi keduanya, ketiga, dan akhirnya muncul generasi ke 4 yang
dinamakan super komputer, dan pada saat ini pun setiap orang, setiap rumah,
kantor, dimana saja, sudah dapat memiliki komputer.
teknologi pada dasarnya
membantu pekerjaan manusia, mempermudah kinerja, bahkan bisa meningkatkan
output dari sistem kerja tersebut. akan tetapi disisi lain, komputer juga
berperan dalam meningkatkan aksi kejahatan, atau juga merusak bagian-bagian
lainnya dari sisi kehidupan manusia. namun dalam website ini, ditampilkan
kedua-duanya, dan pilihannya tergantung kepada user.
hidup manusia tidak
terpisahkan dengan teknologi, akan tetapi besok...bisa saja manusia diperbudak
oleh teknologi.
3.3. Penggunaan
Teknologi
- Manfaat Teknologi Terhadap Kebutuhan Pokok Manusia
- Manfaat Teknologi Untuk Pemberdayagunaan Sumber Daya Alam
- Manfaat Teknologi Terhadap Sumber Daya Manusia
- Manfaat Terhadap Komunikasi dan Transportasi
- Manfaat Teknologi Untuk Peningkatan Kesehatan
- Manfaat Teknologi di Bidang Pendidikan
- Manfaat Teknologi Terhadap Pencapaian Kemakmuran
Dari manfaat-manfaat teknologi
diatas, antara manusia dan teknologi telah tercipta korelasi yang sedemikian
erat. Karena begitu banyak manfaat teknologi bagi kehidupan manusia perangkat
teknologi sudah menggantikan pola hubungan manusia, menumbuhkan kedekatan atau
keintiman dengan benda mati.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu
yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi
akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi
memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat
positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan serta sebagai cara
baru dalam melakukan aktivitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi
masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang
telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini, di antaranya dalam hal pemenuhan
kebutuhan pokok manusia, pendayagunaan SDA, kemudahan dalam komunikasi dan
transportasi, peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi
obat-obatan, bidang pendidikan dan pencapaian kemakmuran kehidupan manusia.
4.2. Saran
Dalam pemanfaatan teknologi sering kita menghadapi
berbagai tantangan agar kita senantiasa menggunakannya seefektif mungkin. untuk
itu, sebaiknya perlu dilakukan beberapa hal, diantaranya :
·
Menimbang
untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang amat
tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat
bermain komputer.
·
Selain itu
juga pihak sekolah harus ikut andil dalam memberikan pengarahan terbaik agar
siswa/siswi dapat mempergunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke arah yang
positif.
·
Pemerintah
sebagai pengendali semua sistem penyedia Informasi harusnya lebih aktif dalam
mengontrol penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Generasi Anak
Bangsa.
v
Artikel
Populer
Contoh kasus permasalahan yang terjadi dalam masyarakat
Tawuran Pelajar
Tawuran antar pelajar selalu menjadi agenda perbincangan setiap tahunnya, masalah ini bukan perkara baru, dan jangan dianggap perkara yang remeh. Padahal kalau kita kaji masalah tawuran antar pelajar akan membawa dampak panjang, bukan hanya bagi pelajar yang terlibat, namun juga untuk keluarga, sekolah serta lingkungan masyarakat di sekitarnya.
Tawuran antar pelajar selalu menjadi agenda perbincangan setiap tahunnya, masalah ini bukan perkara baru, dan jangan dianggap perkara yang remeh. Padahal kalau kita kaji masalah tawuran antar pelajar akan membawa dampak panjang, bukan hanya bagi pelajar yang terlibat, namun juga untuk keluarga, sekolah serta lingkungan masyarakat di sekitarnya.
Tawuran antara pelajar saat ini
sudah menjadi masalah yang sangat mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan
di sekitarnya. Saat ini, tawuran antar pelajar sekolah tidak hanya terjadi di
lingkungan atau sekitar sekolah saja, namun terjadi di jalan-jalan umum, tak
jarang terjadi pengrusakan fasilitas publik. Penyimpangan pelajar ini
menyebabkan pihak sekolah, guru dan masyarakat yang melihat pasti dibuat
bingung dan takut bagaimana untuk mererainya, sampai akhirnya melibatkan pihak
kepolisian.
Hal ini tampak beralasan karena senjata yang biasa dibawa oleh pelajar-pelajar yang dipakai pada saat tawuran bukan senjata biasa. Bukan lagi mengandalkan keterampilan tangan, tinju satu lawan satu. Sekarang, tawuran sudah menggunakan alat bantu, seperti benda yang ada di sekeliling (batu dan kayu) mereka juga memakai senjata tajam layaknya film action di layar lebar dengan senjata yang bisa merenggut nyawa seseorang. Contohnya, samurai, besi bergerigi yang sengaja dipasang di sabuk, pisau, besi.
Penyimpangan seperti tawuran antar pelajar, menjadi kerusuhan yang dapat menghilangkan nyawa seseorang tidak bisa disebut sebagai kenakalan remaja, namun sudah menjadi tindakan kriminal. Yang menjadi pertanyaan, adalah bagaimana bisa seorang pelajar tega melakukan tindakan yang ekstrem sampai menyebabkan hilangnya nyawa pelajar lain hanya karena masalah-masalah kecil?
Tawuran antar pelajar bisa terjadi antar pelajar sesama satu sekolah, ini biasanya dipicu permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok yang menyebabkan pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya, kelompok anak-anak nakal, kelompok kutu buku, kelompok anak-anak kantin, pengkelompokan tersebut lebih akrab dengan sebutan Gank. Namun, ada juga tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua kelompok beda sekolah.
Contoh kasus dalam tawuran antar pelajar dapat disebabkan oleh banyak faktor, beberapa contoh di antaranya, yaitu:
Tawuran antar pelajar bisa terjadi karena ketersinggungan salah satu kawan, yang di tanggapi dengan rasa setiakawan yang berlebihan.
Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang menyebabkan pelajar-pelajar dua sekolah saling bermusuhan.
Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.Untuk mengkaji lebih jauh permasalahan tawuran antar pelajar, kita bisa mengkaji terlebih dahulu mengenai penyebab tawuran antar pelajar dari tiga poin diatas.
Tawuran Antar Pelajar Akibat Rasa Setia Kawan yang Berlebihan
Rasa setia kawan atau lebih dikenal dengan sebutan rasa solidartas adalah hal yang lumrah atau biasa kita temukan dalam kehidupan, misalkan dalam persahabatan rasa setiakawan akan menjadi alasan mengapa persahabatan bisa menjadi kuat. Ia bisa menjadi indah ketika ditempatkan dalam porsi yang pas dan seimbang.
Namun, rasa setia kawan yang berlebihan akan menyebabkan hal yang buruk, salah satunya adalah mengakibatkan tawuran antar pelajar. Mungkin dari kita pernah mendengar tawuran antar pelajar yang dipicu karena ketersingguhan seorang siswa yang tersenggol oleh pelajar sekolah lain saat berpapasan di terminal, atau masalah kompleks lainnya. Misalkan, permasalahan pribadi, rebutan perempuan, dipalak dan lain sebagainya.
Pemahaman arti sebuah persahabatan memang perlu dipahami oleh masing-masing individu pelajar itu sendiri. Tawuran antar pelajar yang diakibatkan karena rasa setiakawan harus segera dihentikan, karena hal ini akan memicu kawan-kawan yang lain untuk mendapatkan hak atau perlakuan yang sama pada waktu mengalami masalah.
Ini dapat menjadikan pelajar malas dalam menyelesaikan masalah dirinya sendiri, tanpa mau menyelesaikannya sendiri dan cenderung tidak berani bertanggung jawab.
Hal ini tampak beralasan karena senjata yang biasa dibawa oleh pelajar-pelajar yang dipakai pada saat tawuran bukan senjata biasa. Bukan lagi mengandalkan keterampilan tangan, tinju satu lawan satu. Sekarang, tawuran sudah menggunakan alat bantu, seperti benda yang ada di sekeliling (batu dan kayu) mereka juga memakai senjata tajam layaknya film action di layar lebar dengan senjata yang bisa merenggut nyawa seseorang. Contohnya, samurai, besi bergerigi yang sengaja dipasang di sabuk, pisau, besi.
Penyimpangan seperti tawuran antar pelajar, menjadi kerusuhan yang dapat menghilangkan nyawa seseorang tidak bisa disebut sebagai kenakalan remaja, namun sudah menjadi tindakan kriminal. Yang menjadi pertanyaan, adalah bagaimana bisa seorang pelajar tega melakukan tindakan yang ekstrem sampai menyebabkan hilangnya nyawa pelajar lain hanya karena masalah-masalah kecil?
Tawuran antar pelajar bisa terjadi antar pelajar sesama satu sekolah, ini biasanya dipicu permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok yang menyebabkan pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya, kelompok anak-anak nakal, kelompok kutu buku, kelompok anak-anak kantin, pengkelompokan tersebut lebih akrab dengan sebutan Gank. Namun, ada juga tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua kelompok beda sekolah.
Contoh kasus dalam tawuran antar pelajar dapat disebabkan oleh banyak faktor, beberapa contoh di antaranya, yaitu:
Tawuran antar pelajar bisa terjadi karena ketersinggungan salah satu kawan, yang di tanggapi dengan rasa setiakawan yang berlebihan.
Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang menyebabkan pelajar-pelajar dua sekolah saling bermusuhan.
Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.Untuk mengkaji lebih jauh permasalahan tawuran antar pelajar, kita bisa mengkaji terlebih dahulu mengenai penyebab tawuran antar pelajar dari tiga poin diatas.
Tawuran Antar Pelajar Akibat Rasa Setia Kawan yang Berlebihan
Rasa setia kawan atau lebih dikenal dengan sebutan rasa solidartas adalah hal yang lumrah atau biasa kita temukan dalam kehidupan, misalkan dalam persahabatan rasa setiakawan akan menjadi alasan mengapa persahabatan bisa menjadi kuat. Ia bisa menjadi indah ketika ditempatkan dalam porsi yang pas dan seimbang.
Namun, rasa setia kawan yang berlebihan akan menyebabkan hal yang buruk, salah satunya adalah mengakibatkan tawuran antar pelajar. Mungkin dari kita pernah mendengar tawuran antar pelajar yang dipicu karena ketersingguhan seorang siswa yang tersenggol oleh pelajar sekolah lain saat berpapasan di terminal, atau masalah kompleks lainnya. Misalkan, permasalahan pribadi, rebutan perempuan, dipalak dan lain sebagainya.
Pemahaman arti sebuah persahabatan memang perlu dipahami oleh masing-masing individu pelajar itu sendiri. Tawuran antar pelajar yang diakibatkan karena rasa setiakawan harus segera dihentikan, karena hal ini akan memicu kawan-kawan yang lain untuk mendapatkan hak atau perlakuan yang sama pada waktu mengalami masalah.
Ini dapat menjadikan pelajar malas dalam menyelesaikan masalah dirinya sendiri, tanpa mau menyelesaikannya sendiri dan cenderung tidak berani bertanggung jawab.
Menjadi ketergantungan dan akan
menimbulkan dampak yang negatif bagi perkawanan itu sendiri.
Tawuran antar pelajar akibat sejarah permusuhan dengan sekolah lain Kadang permasalahan tawuran antar pelajar dipicu pula dengan adanya sejarah permusuhan yang sudah ada dari generasi sebelumnya dengan sekolah lain, beredarnya cerita-cerita yang menyesatkan, bahkan memunculkan mitos berlebihan membuat generasi berikutnya, terpicu melakukan hal yang sama.
Contohnya, sebut saja sekolah A dengan sekolah B adalah musuh abadi, dimana masing-masing sekolah akan melakukan hal yang antipati terhadap sekolah lain. Biasanya, akan ada pelajar yang menjadi perbincangan, semacam tokoh bagi sekolahnya, karena kehebatannya pada waktu berkelahi.
Dalam permasalahan tawuran antar pelajar yang dipicu karena permasalahan ini, perlu adanya pendekatan khusus, yang memasukkan program kerja sama dengan sekolah tersebut. Peranan sekolah dan guru memegang peranan penting.
Ironisnya, sebuah pertandingan persahabatan. Misalnya, olahraga. Kadang memicu sebuah permusuhan dan perkelahian. Hal ini akhirnya menuntut kecerdasan dan ketelitian pihak penyelenggara dalam mengemas sebuah acara.
Tawuran Antar Pelajar Akibat Jiwa Premanisme
Premanisme bukan istilah yang asing lagi. Premanisme yang berasal dari kata “preman” adalah sebutan orang yang cenderung memakai kekerasan fisik dalam menyelesaikan permasalahannya. Kemenangan di ukur karena kekuatan fisiknya bukan intelektualitas. Premanisme bertolak belakang dengan jiwa seorang pelajar, yang dituntut kecerdasan berpikir, kecerdasan mengelola emosi, dll.
Jiwa premanisme dalam jiwa pelajar dapat dihilangkan karena dia tidak semerta merta muncul begitu saja, ia disebabkan oleh sesuatu hal. Oleh karenanya, kita perlu mengetahui faktor penyebab sikap premanisme dalam diri pelajar. Faktor di luar diri pelajar adalah faktor yang kental dapat mempengaruhi ke dalam.
Tawuran antar pelajar akibat sejarah permusuhan dengan sekolah lain Kadang permasalahan tawuran antar pelajar dipicu pula dengan adanya sejarah permusuhan yang sudah ada dari generasi sebelumnya dengan sekolah lain, beredarnya cerita-cerita yang menyesatkan, bahkan memunculkan mitos berlebihan membuat generasi berikutnya, terpicu melakukan hal yang sama.
Contohnya, sebut saja sekolah A dengan sekolah B adalah musuh abadi, dimana masing-masing sekolah akan melakukan hal yang antipati terhadap sekolah lain. Biasanya, akan ada pelajar yang menjadi perbincangan, semacam tokoh bagi sekolahnya, karena kehebatannya pada waktu berkelahi.
Dalam permasalahan tawuran antar pelajar yang dipicu karena permasalahan ini, perlu adanya pendekatan khusus, yang memasukkan program kerja sama dengan sekolah tersebut. Peranan sekolah dan guru memegang peranan penting.
Ironisnya, sebuah pertandingan persahabatan. Misalnya, olahraga. Kadang memicu sebuah permusuhan dan perkelahian. Hal ini akhirnya menuntut kecerdasan dan ketelitian pihak penyelenggara dalam mengemas sebuah acara.
Tawuran Antar Pelajar Akibat Jiwa Premanisme
Premanisme bukan istilah yang asing lagi. Premanisme yang berasal dari kata “preman” adalah sebutan orang yang cenderung memakai kekerasan fisik dalam menyelesaikan permasalahannya. Kemenangan di ukur karena kekuatan fisiknya bukan intelektualitas. Premanisme bertolak belakang dengan jiwa seorang pelajar, yang dituntut kecerdasan berpikir, kecerdasan mengelola emosi, dll.
Jiwa premanisme dalam jiwa pelajar dapat dihilangkan karena dia tidak semerta merta muncul begitu saja, ia disebabkan oleh sesuatu hal. Oleh karenanya, kita perlu mengetahui faktor penyebab sikap premanisme dalam diri pelajar. Faktor di luar diri pelajar adalah faktor yang kental dapat mempengaruhi ke dalam.
Beberapa contohnya adalah:
Tayangan-tayangan di televisi, baik film ataupun liputan berita yang menceritakan atau sengaja mengekspose tema-tema kekerasan dapat mempengaruhi psikis remaja.
Kekerasan yang terjadi di rumah. Kekerasan yang dimaksud bukan hanya individu pelajar saja yang menjadi korban kekerasan namun kekerasan yang terjadi pada satu anggota keluarganya, dapat mempengaruhi psikis individu. Hal ini yang akan menyebabkan trauma atau kekerasan beruntun yang diakibatkan karena menganggap kekerasan adalah hal yang wajar.
Acara awal tahun, orientasi sekolah adalah acara di mana pelajar baru diwajibkan mengikuti kegiatan ini. Kegiatan yang pada dasarnya adalah untuk memahami dan mengenali sekolah, kegiatan serta untuk lebih kenal kawan-kawannya malah cenderung disalah gunakan oleh senior untuk ajang balas dendam dari apa yang pernah ia terima pada waktu yang sama menjadi junior, pola-pola yang dipakai cenderung dengan pola militer. Hal inilah yang menyebabkan kekerasan dalam dunia pendidikan. Pola yang menjadi semacam suntikan yang terus diturunkan oleh setiap generasi. Agar terhindar dari pola yang berlebihan, diperlukan adanya pengawasan dari pihak sekolah dan turunnya langsung pengajar dalam kegiatan ini. Kedisiplinan berbeda dengan kekerasan, hal ini seharusnya menjadi tantangan setiap panitia kegiatan dalam mengemas ide, gagasan acara pada waktu perkenalan sekolah, menjadi sesuatu yang inofatif, kreatif sehingga diharapkan lambat laun sikap premanisme akibat perpeloncoan akan menjadi cara kuno dan tidak menarik lagi.
Dari ketiga faktor penyebab tersebut, kita bisa mendapatkan bayangan atau solusi yang terbaik seperti apa dan bagaimana melakukan proses penyelesaiannya. Walaupun permasalahan tawuran antar pelajar memang bukan hal sepele yang bisa langsung diselesaikan, namun diperlukan adanya proses berkelanjutan, kesadaran dan kerja sama dengan semua pihak, bukan hanya sekolah, orangtua, masyarakat dan penegak hukum, tapi juga kesadaran pemahaman pelajar sebagai seorang individu, sebagai generasi muda yang penuh dengan tanggung jawab.
Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dari paparan di atas, yaitu: “Pemahaman” bagaimana seorang pelajar disaat sedang mengalami pencarian identitas, cenderung sangat mudah labil. Dan kelabilan inilah yang ahirnya tawuran antar pelajar terjadi.Ada beberapa cara yang efektif untuk mencegah sebelum tawuran antar pelajar terjadi, misalkan dengan:
Membuat dan memfasilitasi ruang-ruang kegiatan yang positif.
Memberikan kebebasan berpendapat dan berekspresi dan tetap adanya kontrol dari pihak-pihak yang berkaitan khususnya orang-orang terdekat, mencoba lebih terbuka dan mengenali serta memberikan solusi yang positif ketika remaja sedang mengalami emosi.
Sikap optimis dan kepercayaan terhadap pelajar perlu ditumbuhkan kembali, sehingga suatu saat kita tidak akan mendengar lagi berita atau kabar mengenai kejadian tawuran antar pelajar di negeri kita ini, yang ada kita bangsa Indonesia dipenuhi kabar berita tentang pelajar-pelajar yang produktif, kritis, mampu menjadi juara dalam berbagai bidang, baik berupa kompetisi pengetahuan dan ilmu pengetahuan.
Sudah saatnya generasi muda membuktikan potensi dalam dirinya, dan sudah menjadi tugas kewajiban orang tua, sekolah, masyarakat dan pihak-pihak yang terkait untuk mencegah terjadinya bentuk-bentuk penyelewengan pelajar, terutama permasalahan yang membuat was-was menjadi sebuah tindakan kriminal, tawuran antar pelajar
Ada beberapa cara umtuk mengatasi tauran antar pelajar
:
1. Menjaga dan menjalin komunikasi antara orang tua anak dengan baik.
2. Orang tua selalu memantau keberadaan putranya, terutama setelah jam pelajaran selesai.
3. Memberikan pendidikan disiplin sedari dini.
4. Memberikan pemahaman tentang tawuran dan akibatnya.
5. Bagi orang tua yang sibuk kami menyarankan untuk memilih sekolah dengan reputasi baik dan berasrama.
1. Menjaga dan menjalin komunikasi antara orang tua anak dengan baik.
2. Orang tua selalu memantau keberadaan putranya, terutama setelah jam pelajaran selesai.
3. Memberikan pendidikan disiplin sedari dini.
4. Memberikan pemahaman tentang tawuran dan akibatnya.
5. Bagi orang tua yang sibuk kami menyarankan untuk memilih sekolah dengan reputasi baik dan berasrama.
Sumber :