Jumat, 29 April 2016

Tugas Penulisan Bahasa Indonesia Softskill



Desy Ambarwati       ( 12213232 )
Dheny Ananda Arfa ( 12213323 )
Rafly Liberto             ( 17213139 )
3EA29

1.     Pengertian Laporan Ilmiah
            Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
2.      Dasar Membuat Laporan Ilmiah
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :
1.      Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
2.      Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3.      Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4.      Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5.      Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.

3.      Jenis-jenis Laporan Ilmiah
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai berikut :
a.       Laporan Lengkap (Monograf)
·        Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
·        Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
·        Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
·        Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
·        Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).

b.      Artikel Ilmiah
·         Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
·         Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
·         Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.

c.       Laporan Ringkas
            Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

4.      Fungsi Laporan Ilmiah
a.       Laporan penelitian mengkomunikasikan kepada pembaca seperangkat data dan ide spesifik. Ide spesifik. Spesifik tersebut disampaikan secara jelas dan cukup rinci agar dapat dievaluasi.
b.      Laporan Ilmiah harus dilihat sebagai sumbangan dalam khasanah ilmu pengetahuan.
c.       Laporan Ilmiah harus berfungsi sebagai stimulator dan mengarahkan pada penelitian selanjutnya.
5.      Ciri - Ciri Laporan yang baik
Laporan yang baik mendukung beberapa hal antara lain:
a.       Penggunaan bahasa yang ilmiah (baku). 
b.      Dalam penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan tanya.
c.       Laporan disertakan dengan identifikasi masalah.
d.      Data yang lengkap sebagai pendukung laporan.
e.       Adanya kesimpulan dan saranLaporan dibuat menarik dan juga interaktif.


6.      Macam-macam laporan
Macam-macam laporan antara lain:
a.       Laporan berbentuk formulir isian
Laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diserahkan pada tujuan yang akan 
dicapai.

b.      Laporan berbentuk surat
Laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan 
panjang surat.

c.       Laporan berbentuk memorandum
Laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih singkat dibanding surat.laporan ini sering 
digunakan dalam lingkungan organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan 
kerja.

d.      Laporan perkembangan dan keadaan
Laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan untuk menyampaikan 
perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan/sasaran yang 
telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.

e.       Laporan berkela
Laporan berkela dibuat secara rutin (harian,mingguan,bulanan,tahunan) misalnya laporan keuangan,produksi dan peningkatan prestasi.

f.       Laporan laboratoris/hasil penelitian
Laporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan hasil dari percobaan/penelitian yang dilakukan 
dilaboratorium.

g.      Laporan formal
ialah laporan yang memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu/sistematika baku  sebuah laporan ilmiah.jika tidak lengkap menjadi laporan semi formal. 

7.      Syarat Laporan Ilmiah
Syarat laporan ilmiah meliputi :
a.       Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
b.      Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
c.       Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
d.      Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman UmumEjaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
e.       Tulisan disusun dengan metode tertentu
f.       Tulisan disusun menurut sistem tertentu
g.      Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.

8.      Sistematika Laporan Ilmiah
            Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal yang terperinci berkaitan dengan data-data yang akurat dan lengkap. Laporan ilmiah atau laporan formal terdiri atas :
A.      Bagian Awal
1.      Hal-hal yang termasuk bagian awal adalah :
2.      Halaman sampul
3.      Halaman judul
4.      Abstrak
5.      Kata Pengantar
6.      Daftar Isi
7.      Daftar Gambar
8.      Daftar Lampiran

B.       Bagian Inti
 BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
2.      Identifikasi Masalah
3.      Pembatasan Masalah
4.      Perumusan Masalah
5.      Kegunaan Penelitian
6.      Definisi Operasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA
1.      Kajian pustaka setiap variabel
2.      Hipotesis (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
1.        Rancangan Penelitian
2.        Tempat dan Waktu Penelitian
3.        Populasi dan Sampel Penelitian
4.        Metode Penelitian
5.        Instrumen Penelitian
6.        Teknik Analisis Data

 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.      Deskripsi Hasil Penelitian
2.      Uji Prsayarat Analisis
3.      Pengujian Hipotesis
4.      Pembahasan hasil penelitian

BAB V KESIMPULAN
1.      Kesimpulan
2.      Implikasi
3.      Saran

C.      Bagian Akhir
1.      Daftar Pustaka
2.      Lampiran
3.      Riwayat Hidup Penulis

8.        Teknik Penulisan Komponen-komponen Karya Ilmiah
Makalah adalah karya tulis yang membahas suatu masalah berdasarkan hasil kajian pustaka (teori) atau hasil pengamatan.
·         Tahap-tahap Penyusunan Makalah
1.      Persiapan
a.       mengumpulkan dan membaca buku-buku untuk memilih dan menentukan topik.
b.      membaca buku-buku untuk memperluas pengetahuan yang berhubungan dengan topik yang telah terpilih.
c.       mengembangkan kerangka makalah
2.     Penulisan
a.       Kegiatan pengembangan kerangka makalah menjadi sebuah makalah.
3.     Pemeriksaan (Revisi)
a.       Pemeriksaan terhadap isi dan penggunaan  kata, kalimat, ejaan, dan tanda baca.

·         Pertimbangan dalam memilih topik yaitu :
a.       topik harus bermanfaat
b.      menarik dan sesuai dengan minat penulis
c.       topik harus dikuasai penulis
d.      tersedia sumber-sumber informasi dan bacaan

9.        Kerangka Makalah

BAB I   PENDAHULUAN
1.1.          Latar Belakang
             Pada bagian ini diungkapkan hal-hal yangmelatarbelakangi pembuatan makalah atau karya tulis.Bagian ini mengungkapkan landasan pemikiran pemilihan judul atau permasalahan yang akan ditulis.
1.2.          Permasalahan
        Bagian ini mengungkapkan cakupan masalah yang akan dibahas. Masalah yang terlalu luas harus dibatasi supaya pembahasan lebih terfokus.Pembatasan juga dapat berisi penjelasan tentang peristilahan yang digunakan dalam karya tulis.
1.3.          Tujuan
        Bagian ini mengungkapkan tujuan yangingin dicapai melalui karya tulis tersebut.
1.4.          Manfaat
        Bagian ini penulis menjelaskan manfaat penelitian. Manfaat tersebut diarahkan kepada pihak-pihak tertentu. Perumusan manfaat adalah untuk siapa dan apa manfaatnya untuk pihak tersebut.
1.5.          Metode pengumpulan data
        Bagian ini menjelaskan berbagai teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penyusunan karya tulis tersebut.Pengumpulan data dapat dilakukan melalui pengamatan, angket, wawancara, dan membaca buku.
1.6.          Definisi operasional  
        Pada bagian ini penulis dapat menjelaskan definisi dari fariabel yang dipakai dalam tulisan. Definisi operasional bersifat teknis, artinya istilah tersebut yang dipakai dalam makalah tersebut.

BAB II  PEMBAHASAN
            Berisi uraian yang menjawab rumusan masalah secara terperinci didasarkan atas data-data dan informasi dari berbagai sumber.

BAB III PENUTUP
3.1     Simpulan
3.2    Saran

DAFTAR PUSTAKA
            Daftar Pustaka adalah daftar yang berisi buku, makalah, artikel, dan bahan bacaan lainnya yang dikutip atau digunakan sebagai sumber informasi dalam penulisan makalah.
Hal-hal yang diinformasikan dari sebuah buku dalam penulisan daftar pustaka, meliputi:
a.       Nama pengarang
b.      Tahun penerbitan
c.       Judul dan subjudul (jika ada)
d.      Tempat penerbitan
e.       Nama penerbit
Cara menulis daftar pustaka :
1.          Jika nama pengarang terdiri atas dua kata, kata kedua  harus didahulukan. Misalnya, Amin Santoso ditulis Santoso, Amin. Di belakang nama diberi tanda titik(.) Nama gelar tidak perlu dicantumkan.
2.          Tahun terbit buku diakhiri tanda titik (.)
3.          Judul buku dan subjudul (kalau ada) ditulis miring atau diberi garis bawah per kata dan diakhiri tanda titik (.)
4.          Kota penerbit diakhiri tanda titik (.)
5.          Nama penerbit buku diakhiri tanda titik (.)
Contoh  :
Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Sastra.  Bandung: Sinar Baru.
Badudu, J.S.1981. Membina Bahasa Indonesia Baru. Seri 1, 2, 3.Bandung: Pustaka Prima.

2.        PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
            Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
            Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi.

A.    Tahapan Pembuatan Karya Ilmiah
Dalam menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang diperlukan antaralain adalah sebagai berikut :
1.      Tahap Persiapan
            Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal ini berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang topik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih misalnya mengenai persoalan kemasyarakatan,  pertanian, manajemen, sumber daya manusia, hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Dalam tahap persiapan dilakukan:
a)        Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan
1.      Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
2.      Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.
3.      Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
4.      Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
5.      Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
6.      Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.

b)        Pembatasan topik atau penentuan judul
a.       Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
b.      Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai  penulisan karya ilimiah tersebut.
c.       Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
d.      Pembuatan kerangka karangan (outline).
e.       Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
f.       Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
g.      Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah. 2.

2.      Tahap Pengumpulan Data
            `Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari informasi melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan dokumen dalam kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio, dan catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam tahap-tahap penelitian. Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara lain sebagai berikut :
a.       Pencarian berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis yang kita buat.
b.      Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c.       Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d.      Melakukan percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan.


3.      Tahap Pengorganisasian atau Pengonsepan
            Setelah kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap selanjutnya tahap pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita melakukan penyeleksian data yang kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber media yang membantu proses dalam karya ilmiah kita dan kemudian kita mengelompokan bahan dari berbagai referensi.
            Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
            Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

4.      Tahap Penyuntingan Konsep
            Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat diedit. Pada tahap ini bertujuan untuk Melengkapi data yang dirasa masih kurang. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan  pokok bahasan karya ilmiah.
            Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan- bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian  bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata,  penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.

5.      Tahap Penyajian
Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan cermat oleh  peneliti karya ilmiah. Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
a.       Segi kerapian dan kebersihan karya ilmiah itu.
b.      Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman  pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.

3.        RANCANGAN USULAN PENELITIAN
1.      Pengertian Rancangan Usulan Penelitian
            Rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya.
            Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.
2.      Manfaat rancangan usulan penelitian
1.      Sebagai kerangka operasional penelitian (blue print),
2.      Menegaskan kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian,
3.      Memperkirakan penelitian yang akan dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiannya,
4.      Mengetahui kelemahan hasil penelitian.

3.      Bentuk rancangan usulan penelitian
Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya :
1.      Skripsi.
2.      Makalah untuk seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya.
3.      Karangan ilmiah.
4.      Tesis magister/disertasi doctor.
5.      Laporan proyek.

4.      Bobot dan mutu akademis karangan ilmiah hasil penelitian itu dapat dikaji dan dinilai dari 6 aspek :
1.      Aktualitas masalah
Masalah yang diformulasikan haruslah masalah yang masih hangat diperbincangkan/upto date dan banyak mencari perhatian para ahli untuk dicari jawabannya serta juga harus nyata adanya.

2.      Relevansi manfaat praktis
Jawaban masalah yang dikemukakan bernilai prakktis, sehingga hasil penelitian bedaya guna serta menjangkau masyarakat luas. Kesimpulan- kesimpulan yang ditarik harus mantap dan saran-sarannya menarik perhatian dan beralasan kuat.

3.      Metodologi penelitian akurat
Bobot mutu akademis karya tulis hasil penelitian itu ditentukan juga oleh adekuasi rancangan penelitian, instrumentasi dan pengukuran, metodologi penulisannya juga ikut menentukan bobot nilai/ mtu akademis karya tulis ilmiah.

4.      Orisinalitas penelitian
Penelitian disebut orisinal bila bahan dan atau metode yang digunakan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, setidak-tidaknya menurut jangkauan informasi yang tersedia. Dengan kata lain walaupun bahan sama tetapi metodenya beda, maka penelitian itu dianggap penelitian orisinal dan juga sebaliknya jika bahan beda tapi metode sama itu juga digolongkan penelitian orisinal.


5.      Sumbangan terhadap ilmu pengetahuan
Penelitian yang bersipat integratif dan konprehensif yaitu penelitian yang hasilnya merupakan kebulatan dan menyeluruh.

6.      Sistematika penyusunan karya tulis
Ketajaman logika (way of thinking) dan urutan serta kaitan logika (flow of thought) ini mengarahkan sistematika dan jelasnya pokok persoalan dalam karya tulis, apabila materi yang terkumpul dikomunikasikan secara konsisten dengan menjaga relevansi setiap aspek, sedemikian sehingga kalimat yang satu berhubungan dean berkaitan maka komunikasi yang dibuat akan lebih epektiif rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah
 adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.

5.      Rancangan usulan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok :
·           Bagian Awal
·         Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
Ditulis dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll).

·         Identitas penyusun rancangan.
Didahului dengan kata oleh lalu ditulis nama peneliti, atau identitas lainnya yang dianggap penting.

·         Tanggal pengajuan rancangan
Didahului dengan kalimat “ diajukan kepada ….., pada tanggal….

·           Bagian Utama
·         Perumusan masalah
Berisi tengtang penjelasan mengapa masalah yang dikemukan dalam judul dianggap menarik, penting, dan perlu di teliti. Dalam perumusan masalah perlu bukti bahwa masalah itu belum ada jawabannya atau pemecahannya(yang memuaskan) dalam perumusan masalah juga dikemukakan konteks masalah itu dengan permasalahan lain. Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :
1.      Penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
2.      Beberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
3.      Letak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.

·         Tujuan dan kegunaan penelitian.
secara eksklusif dan spesifik harus diseebutkan maksud dan tujuan penelitian, kegunaan dan arti pentingnya hasil penelitian yang diharapkan.

·         Kerangka pemikiran teoritis.
Dalam bagian ini dikemukakan tengtang garis-garis besar pemikiran teoritis sedemikian sehingga jelas “pokok permasalahan”nya.  Kerangka pemikiran yang logis itu dapat pula disusun berdasarkan hasil observasi lapangan atau dari pertemuan ilmiah





·         Hipotesis kerja
Tidak semua penelitian memiliki hipotesis tetapi jika penelitian itu ada hipotesis, maka hipotesis harus dirumuskan dengan tepat, singkat, jelas dalam kalimat berita atau “kalimat deklaratif”

·         Metode penelitian.
Dalam metode penelitian disebutkan beberapa maslah, yaitu :
Pasal metode penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:
a.       Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b.      Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
c.       Metode pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan.
d.      Bahan-bahan yang akan dipakai, kalau ada.
e.       Alat-alat perlengkapan yang akan dipakai, kalau ada.
f.       Teknik atau model analisis yang akan dipakai.
g.      Rancangan aturan-aturan untuk menerima atau menolak hipotesis.

·         Jadwal penelitian.
       Dalam bagian ini perlu pertimbangan kelayakannya, jadwal penelitian perlu dibagi-bagi berdasarkan tahap-tahap penelitian (hari, minggu, dan bulan) Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1.      Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
2.      Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
3.      Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.


·           Bagian Akhir
·         Daftar pustaka
Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian.
Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
a.    Untuk buku :
·         Nama penulis
·         Tahun penerbitan
·         Judul buku
·         Nama penerbit
·         Tempat penerbitan.
b.    Untuk jurnal :
·         Nama penulis
·         Tahun penerbitan
·         Judul tulisan
·         Nama jurnal
·         Jilid ( dan nomor )
·         Halaman         
c.    Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
d.    Cara menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.

·         Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :
o   Nama lengkap dan derajat akademik
o   Tempat dan tanggal lahir
o   Pangkat dan jabatan
o   Riwayat pendidikan tinggi
o   Karya ilmiah
o   Pertemuan ilmiah yang dihadiri dan
o   Penghargaan ilmiah, bila ada.



v  Membuat Laporan Ilmiah
CONTOH LAPORAN ILMIAH TENTANG TEKNOLOGI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang Masalah
Pada masa-masa ini, banyak hal-hal yang dapat dijadikan sebagai sarana informasi. Kita dapat mencari berita/informasi sebanyak – banyaknya dari sarana teknologi yang telah dapat dijadikan sebagai sarana informasi. Teknologi masa kini yang dapat dijadikan sebagai sarana informasi dan berita adalah internet. Internet dapat memberikan informasi yang kita butuhkan, tetapi internet juga dapat memberikan informasi berdampak negative.
1.2.       Rumusan Masalah
1.2.1.      Mengapa teknologi dijadikan sebagai media penyampaian informasi ?
1.2.2.      Bagaimana caranya agar tidak ketinggalan informasi dari teknologi modern ?
1.2.3.      Siapa sajakah yang dapat mengakses informasi melalui teknologi ?
1.3.       Tujuan Penulisan
1.3.1.      Untuk mengetahui teknologi dapat dijadikan sebagai media penyampaian informasi
1.3.2.      Untuk mengetahui cara agar kita tidak ketinggalan informasi dari teknologi modern
1.3.3.      Untuk mengetahui orang-orang yang dapat mengakses informasi dari teknologi.
1.4.       Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini untuk memberikan pengetahuan – pengethauan tentang teknologi untuk mencari informasi.
1.5.       Metode Penelitian
Di dalam pembuatan makalah ini, saya menggunakan bahan pustaka sebagai metode penelitiannya.
  
1.6.       Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1.     Latar Belakang Masalah
1.2.     Rumusan Masalah
1.3.     Tujuan Penulisan
1.4.     Manfaat Penulisan
1.5.     Metode Penelitian
1.6.     Sistematika Penulisan

BAB II PENGENALAN TEKNOLOGI
2.1.     Pengertian Teknologi
2.2.     Manfaat Teknologi
2.3.     Macam – macam Teknologi


BAB III MANFAAT TEKNOLOGI SEBAGAI, MEDIA PENYAMPAIAN INFORMASI
3.1.     Manfaat Teknologi
3.1.1.      Memenuhi Kebutuhan Hidup
3.1.2.      Sebagai jalan komunikasi
3.2.     Peran Teknologi
3.3.     Penggunaan Teknologi
BAB IV PENUTUP
4.1.     Kesimpulan
Teknologi dapat digunakan dalam kehidupan.
4.2.     Saran

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Teknologi
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas Sardar (1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains.
Seringkali diadakan pemisahan, bahkan pertentangan antara sains dan penelitian ilmiah yang bersifat mendasar (basic science and fundamental) di satu pihak dan di pihak lain sains terapan dan penelitian terapan (applied science and applied research). Namun, satu sama lain sebenarnya harus dilihat sebagai dua jalur yang bersifat komplementer yang saling melengkapi, bahkan sebagai bejana berhubungan; dapat dibedakan, akan tetapi tidak boleh dipisahkan satu dari yang lainnya (Djoyohadikusumo 1994, 223).
Makna Teknologi, menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut Capra (2004, 107) menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells seperti dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan teknologi sebagai ‘kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
Akan tetapi, dijelaskan oleh Capra (107) teknologi jauh lebih tua daripada sains. Asal-usulnya pada pembuatan alat berada jauh di awal spesies manusia, yaitu ketika bahasa, kesadaran reflektif dan kemampuan membuat alat berevolusi bersamaan. Sesuai dengannya, spesies manusia pertama diberi nama Homo habilis (manusia terampil) untuk menunjukkan kemampuannya membuat alat-alat canggih.
Dari perspektif sejarah, seperti digambarkan oleh Toynbee (2004, 35) teknologi merupakan salah satu ciri khusus kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak hidup dengan makanan semata. Teknologi merupakan cahaya yang menerangi sebagian sisi non material kehidupan manusia. Teknologi, lanjut Toynbee (2004, 34) merupakan syarat yang memungkinkan konstituen-konstituen non material kehidupan manusia, yaitu perasaan dan pikiran , institusi, ide dan idealnya. Teknologi adalah sebuah manifestasi langsung dari bukti kecerdasan manusia.
2.2. Manfaat Teknologi
Manfaat Teknologi bagi kehidupan manusia dalam perkembangannya, menembus batas dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang memiliki peran penting bagi kehidupan manusia terutama seputar dunia wanita. Selain mempercepat komunikasi, selain itu memudahkan manusia dalam menyelesaikan berbagai urusannya. Berikut  peranan TIK dalam berbagai bidang kehidupan manusia :
1. Bidang Penerbangan
·       Mengatur jadwal penerbangan (flight scheduling).
·       Mengatur perubahan jadwal terbang secara mendadak (itinerary change).
·       Mengatur sistem penjualan tiket dan reservasi penerbangan (real time reservation).
·       Mengatur sistem komunikasi kepada pilot-pilot pesawat mengenai apa yang harus dilakukan (flight progress checks).
2. Bidang Perbankan
·       Mengatur pelayanan rekening kepada nasabah.
·       Menyediakan mesin teller otomatis atau anjungan tunai mandiri (ATM). Dengan perangkat ini, pihak bank dapat memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan transaksi walaupun pada saat libur.
3. Bidang Perdagangan
·       Menyediakan sistem jaringan yang terkoneksi melalui alat bantu scanner
·       Menyediakan alat bantu konsumen untuk melakukan pengecekan harga.
4. Bidang Perkantoran
·       Menyediakan mesin penjawab telepon secara otomatis.
·       Menyediakan alat pengolah kata dengan mesin komunikasi berupa teleks dan faksimile.
5. Rumah Masa Depan
Peranan TIK dalam rumah masa depan yang berdasar pada home automation adalah ketersediaan alat pemantau bahaya yang dapat memberitahukan pencurian, kebakaran, dan kebocoran gas. Alat ini berfungsi secara otomatis dan diperintah lewat saluran telepon.
2.3.Macam – macam Teknologi
a.      Internet
Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan 'inter-network') ialah rangkaian komputer yang berhubung menerusi beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Manfaat dari internet yaitu bisa mencari semua informasi, hiburan, maupun berita aktual dan lainnya.Lebih praktis untuk mencari informasi dibandingkan dengan BUKU.
b.      Telepon
Telepon adalah alat telekomunikasi yang dapat mengirimkan pembicaraan melalui sinyal listrik. Umumnya penemu telepon adalah Alexander Graham Bell, dengan telepon pertama dibuat di Boston, massachusets, pada tahun 1876. Tetapi, penemu italia antonio meucci telah menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada September 2001, Meucci dengan resmi diterima sebagai pencipta telepon oleh kongres Amerika, dan bukan Alexander Graham Bell.
Gunanya telepon yaitu untuk Berbicara dengan orang yang tempatnya jauh dari diri kita(beda rumah/beda keberadaan,tidak lebih jauh dari satu kecamatan ).
c.       Handphone (Telepon Genggam)
Telepon genggam, biasanya disebut juga dengan cellular.Merupakan pengembangan teknologi telepon, dimana perangkatnya dapat digunakan sebagai perangkat untuk mobile atau berpindah-pindah
Manfaat dari telepon yaitu sama dengan telepon namun bedanya bisa di bawa kemana saja karena ukuran tubuhnya.
d.      Fax
Disingkat dengan FoIP, Suatu mekanisme untuk mengirimkan fax melalui Internet (yang berbasis IP). Hal ini mirip seperti VoIP.
Manfaat dari fax yaitu  mengirim dokumen dari suatu negeri ke negeri lainnya.
e.       Pager.
Pager adalah alat panggil seperti handphone namun lebih praktis dikarenakan,pager tidak memiliki fasilitas lainnya selain sms.Pager hanya bisa menerima SMS dan tidak bisa mengirim SMS.
Manfaat dari pager yaitu  mengirimkan SMS kepada orang yang kita tuju dengan cepat dan lebih praktis.
f.        Push To Talk
Alat bicara yang ukuran tubuhnya lumayan kecil.Pembicara yg memakainya harus bergantian dengan lawan bicaranya ,misal:si A berbicara lalu berhenti, si B menunggu bunyi *beep barulah menjawabnya. Kesimpulannya 1 PTT bisa dipakai dengan berbanyak orang namun orang-orang yang memakainya harus berbicara secara bergantian.
g.      Industri Otomotif
Mobil-mobil di buat dari kerangka body, mesin, peralatan elektronik di pabrik dengan bantuan robot yang dikendalikan oleh komputer dengan leih akurat. Dengan bantuan komputer pabrik-pabrik otomotif bisa memproduksi mobil dalam jumlah ratusan perbulan, yang tidak mungkin dikerjakan secara manual dengan tenaga manusia.


BAB III
MANFAAT TEKNOLOGI SEBAGAI, MEDIA PENYAMPAIAN INFORMASI
3.1.Manfaat Teknologi 
3.1.1.      Memenuhi Kebutuhan Hidup
Pangan (makanan)
Þ      Ditemukannya bibit unggul yang dalam waktu singkat dapat diproduksii sumber pangan yang berlipat ganda.
Þ      Digunakannya mekanisasi pertanian untuk memungut hasil produksii sehingga hasilnya lebih besar bila dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia.
Þ      Digunakannya bioteknologi (misalnya hormon tumbuhan) untuk merangsang tumbuhnya daun, bunga, atau buah sehingga tumbuh lebih banyak.
Þ      Dikembangkannya pembuatan pangan dari minyak bumi, penyempurnaan gizi sereal, pembuatan pangan protein dari daun-daunan dan pembuatan produk daging tiruan dari sumber-sumber protein nabati.
Sandang (pakaian)
Þ      Adanya mesin tekstil mempercepat proses pembuatan pakaian.
Þ      Dengan kemajuan teknologi, telah ditemukan serat sintetis, seperti poliester, polipropelin, polietilin, dll, sehingga pembuatan tekstil dapat dilakukan secara besar-besaran dalam waktu yang singkat.
Papan (Tempat Tinggal)
Dengan menerapkan teknologi maju, manusia mampu membangun rumah dan gedung-gedung pencakar langit. Orang tidak lagi menggunakan tangga, tetapi cukup dengan menekan tombol dan dalam sekejap saja orang sudah sampai di lantai yang dituju. Sampai abad ini manusia berusaha memanfaatkan lautan dan antariksa sebesar-besarnya melalui pulau-pulau buatan disertai peternakan dan perkebunan laut.
3.1.2.      Sebagai jalan komunikasi
Dengan teknologi modern, manusia dapat menciptakan telegram (pertengahan abad ke 20) yang dapat dipakai untuk menyampaikan pesan sampai ribuan km dalam waktu beberapa menit saja.
Dengan teknologi modern, manusia dapat menciptakan telepon (diciptakan oleh Bell tahun 1876) sehingga dapat berkomunikasi langsung walaupun jaraknya sangat jauh. Sampai sekarang manusia sudah dapat membuat berbagai jenis telepon genggam dengan berbagai fasilitas dan kelebihan masing-masing.
Ditemukannya pesawat radio (oleh Marconi 1896) untuk mengirim dan menerima berita tanpa melalui kawat penghubung.
Ditemukannya televisi yang dapat mengirim suara dan gambar hidup kepada para pemirsa dalam jarak ratusan kilometer dari objek yang disaksikan.
Ditemukannya alat komunikasi terbaru, yaitu satelit yang dikombinasikan dengan radio dan televisi. Dengan alat ini orang dapat melihat wajah lawan bicara walaupun keduanya berada dibelahan bumi yang berbeda.
Ditemukannya komputer. Para ahli seperti dokter, ahli hukum, administrator dan sebagainya dapat dengan mudah, tepat dan cepat mendapatkan informasi yang diperlukan dari komputer, karena komputer dapat menyimpan data atau informasi dalam jumlah yang banyak, dan dalam waktu yang singkat dapat ditampilkan data / informasi yang diperlukan.
Dengan berkembanganya teknologi maka dibuatlah satelit komunikasi / satelit domestik. Beberapa contoh satelit komunikasi antara lain Wester di Amerika Serikat. Anik di Kanada, Molnya di Rusia dan Palapa di Indonesia.

3.2.  Peran Teknologi
Teknologi merupakan hasil budaya manusia, semakin manusia berkembang makan semakin berkembang pula teknologi yang dimiliki.
misalnya, ketika pertama kali PC muncul (masih tanpa hardisk, komputer TX), orang bertanya-tanya, apakah ini merupakan sebuah lompatan besar umat manusia saat itu?, tidak lama kemudian muncul generasi keduanya, ketiga, dan akhirnya muncul generasi ke 4 yang dinamakan super komputer, dan pada saat ini pun setiap orang, setiap rumah, kantor, dimana saja, sudah dapat memiliki komputer.
teknologi pada dasarnya membantu pekerjaan manusia, mempermudah kinerja, bahkan bisa meningkatkan output dari sistem kerja tersebut. akan tetapi disisi lain, komputer juga berperan dalam meningkatkan aksi kejahatan, atau juga merusak bagian-bagian lainnya dari sisi kehidupan manusia. namun dalam website ini, ditampilkan kedua-duanya, dan pilihannya tergantung kepada user.
hidup manusia tidak terpisahkan dengan teknologi, akan tetapi besok...bisa saja manusia diperbudak oleh teknologi.
3.3.  Penggunaan Teknologi
  • Manfaat Teknologi Terhadap Kebutuhan Pokok Manusia
  • Manfaat Teknologi Untuk Pemberdayagunaan Sumber Daya Alam
  • Manfaat Teknologi Terhadap Sumber Daya Manusia
  • Manfaat Terhadap Komunikasi dan Transportasi
  • Manfaat Teknologi Untuk Peningkatan Kesehatan
  • Manfaat Teknologi di Bidang Pendidikan
  • Manfaat Teknologi Terhadap Pencapaian Kemakmuran
Dari manfaat-manfaat teknologi diatas, antara manusia dan teknologi telah tercipta korelasi yang sedemikian erat. Karena begitu banyak manfaat teknologi bagi kehidupan manusia perangkat teknologi sudah menggantikan pola hubungan manusia, menumbuhkan kedekatan atau keintiman dengan benda mati.

BAB IV
PENUTUP
4.1.  Kesimpulan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini, di antaranya dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok manusia, pendayagunaan SDA, kemudahan dalam komunikasi dan transportasi, peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi obat-obatan, bidang pendidikan dan pencapaian kemakmuran kehidupan manusia.
4.2.  Saran
Dalam pemanfaatan teknologi sering kita menghadapi berbagai tantangan agar kita senantiasa menggunakannya seefektif mungkin. untuk itu, sebaiknya perlu dilakukan beberapa hal, diantaranya :
·         Menimbang untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang amat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain komputer.
·         Selain itu juga pihak sekolah harus ikut andil dalam memberikan pengarahan terbaik agar siswa/siswi dapat mempergunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke arah yang positif.
·         Pemerintah sebagai pengendali semua sistem penyedia Informasi harusnya lebih aktif dalam mengontrol penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Generasi Anak Bangsa.





v  Artikel Populer
Contoh kasus permasalahan yang terjadi dalam masyarakat
Tawuran Pelajar
      Tawuran antar pelajar selalu menjadi agenda perbincangan setiap tahunnya, masalah ini bukan perkara baru, dan jangan dianggap perkara yang remeh. Padahal kalau kita kaji masalah tawuran antar pelajar akan membawa dampak panjang, bukan hanya bagi pelajar yang terlibat, namun juga untuk keluarga, sekolah serta lingkungan masyarakat di sekitarnya.
Tawuran antara pelajar saat ini sudah menjadi masalah yang sangat mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan di sekitarnya. Saat ini, tawuran antar pelajar sekolah tidak hanya terjadi di lingkungan atau sekitar sekolah saja, namun terjadi di jalan-jalan umum, tak jarang terjadi pengrusakan fasilitas publik. Penyimpangan pelajar ini menyebabkan pihak sekolah, guru dan masyarakat yang melihat pasti dibuat bingung dan takut bagaimana untuk mererainya, sampai akhirnya melibatkan pihak kepolisian.

Hal ini tampak beralasan karena senjata yang biasa dibawa oleh pelajar-pelajar yang dipakai pada saat tawuran bukan senjata biasa. Bukan lagi mengandalkan keterampilan tangan, tinju satu lawan satu. Sekarang, tawuran sudah menggunakan alat bantu, seperti benda yang ada di sekeliling (batu dan kayu) mereka juga memakai senjata tajam layaknya film action di layar lebar dengan senjata yang bisa merenggut nyawa seseorang. Contohnya, samurai, besi bergerigi yang sengaja dipasang di sabuk, pisau, besi.

Penyimpangan seperti tawuran antar pelajar, menjadi kerusuhan yang dapat menghilangkan nyawa seseorang tidak bisa disebut sebagai kenakalan remaja, namun sudah menjadi tindakan kriminal. Yang menjadi pertanyaan, adalah bagaimana bisa seorang pelajar tega melakukan tindakan yang ekstrem sampai menyebabkan hilangnya nyawa pelajar lain hanya karena masalah-masalah kecil?

Tawuran antar pelajar bisa terjadi antar pelajar sesama satu sekolah, ini biasanya dipicu permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok yang menyebabkan pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya, kelompok anak-anak nakal, kelompok kutu buku, kelompok anak-anak kantin, pengkelompokan tersebut lebih akrab dengan sebutan Gank. Namun, ada juga tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua kelompok beda sekolah.

Contoh kasus dalam tawuran antar pelajar dapat disebabkan oleh banyak faktor, beberapa contoh di antaranya, yaitu:
Tawuran antar pelajar bisa terjadi karena ketersinggungan salah satu kawan, yang di tanggapi dengan rasa setiakawan yang berlebihan.
Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang menyebabkan pelajar-pelajar dua sekolah saling bermusuhan.
Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.Untuk mengkaji lebih jauh permasalahan tawuran antar pelajar, kita bisa mengkaji terlebih dahulu mengenai penyebab tawuran antar pelajar dari tiga poin diatas.
Tawuran Antar Pelajar Akibat Rasa Setia Kawan yang Berlebihan

Rasa setia kawan atau lebih dikenal dengan sebutan rasa solidartas adalah hal yang lumrah atau biasa kita temukan dalam kehidupan, misalkan dalam persahabatan rasa setiakawan akan menjadi alasan mengapa persahabatan bisa menjadi kuat. Ia bisa menjadi indah ketika ditempatkan dalam porsi yang pas dan seimbang.

Namun, rasa setia kawan yang berlebihan akan menyebabkan hal yang buruk, salah satunya adalah mengakibatkan tawuran antar pelajar. Mungkin dari kita pernah mendengar tawuran antar pelajar yang dipicu karena ketersingguhan seorang siswa yang tersenggol oleh pelajar sekolah lain saat berpapasan di terminal, atau masalah kompleks lainnya. Misalkan, permasalahan pribadi, rebutan perempuan, dipalak dan lain sebagainya.

Pemahaman arti sebuah persahabatan memang perlu dipahami oleh masing-masing individu pelajar itu sendiri. Tawuran antar pelajar yang diakibatkan karena rasa setiakawan harus segera dihentikan, karena hal ini akan memicu kawan-kawan yang lain untuk mendapatkan hak atau perlakuan yang sama pada waktu mengalami masalah.

Ini dapat menjadikan pelajar malas dalam menyelesaikan masalah dirinya sendiri, tanpa mau menyelesaikannya sendiri dan cenderung tidak berani bertanggung jawab.

Menjadi ketergantungan dan akan menimbulkan dampak yang negatif bagi perkawanan itu sendiri.

Tawuran antar pelajar akibat sejarah permusuhan dengan sekolah lain Kadang permasalahan tawuran antar pelajar dipicu pula dengan adanya sejarah permusuhan yang sudah ada dari generasi sebelumnya dengan sekolah lain, beredarnya cerita-cerita yang menyesatkan, bahkan memunculkan mitos berlebihan membuat generasi berikutnya, terpicu melakukan hal yang sama.

Contohnya, sebut saja sekolah A dengan sekolah B adalah musuh abadi, dimana masing-masing sekolah akan melakukan hal yang antipati terhadap sekolah lain. Biasanya, akan ada pelajar yang menjadi perbincangan, semacam tokoh bagi sekolahnya, karena kehebatannya pada waktu berkelahi.
Dalam permasalahan tawuran antar pelajar yang dipicu karena permasalahan ini, perlu adanya pendekatan khusus, yang memasukkan program kerja sama dengan sekolah tersebut. Peranan sekolah dan guru memegang peranan penting.

Ironisnya, sebuah pertandingan persahabatan. Misalnya, olahraga. Kadang memicu sebuah permusuhan dan perkelahian. Hal ini akhirnya menuntut kecerdasan dan ketelitian pihak penyelenggara dalam mengemas sebuah acara.

Tawuran Antar Pelajar Akibat Jiwa Premanisme
Premanisme bukan istilah yang asing lagi. Premanisme yang berasal dari kata “preman” adalah sebutan orang yang cenderung memakai kekerasan fisik dalam menyelesaikan permasalahannya. Kemenangan di ukur karena kekuatan fisiknya bukan intelektualitas. Premanisme bertolak belakang dengan jiwa seorang pelajar, yang dituntut kecerdasan berpikir, kecerdasan mengelola emosi, dll.
Jiwa premanisme dalam jiwa pelajar dapat dihilangkan karena dia tidak semerta merta muncul begitu saja, ia disebabkan oleh sesuatu hal. Oleh karenanya, kita perlu mengetahui faktor penyebab sikap premanisme dalam diri pelajar. Faktor di luar diri pelajar adalah faktor yang kental dapat mempengaruhi ke dalam.


Beberapa contohnya adalah:
Tayangan-tayangan di televisi, baik film ataupun liputan berita yang menceritakan atau sengaja mengekspose tema-tema kekerasan dapat mempengaruhi psikis remaja.
Kekerasan yang terjadi di rumah. Kekerasan yang dimaksud bukan hanya individu pelajar saja yang menjadi korban kekerasan namun kekerasan yang terjadi pada satu anggota keluarganya, dapat mempengaruhi psikis individu. Hal ini yang akan menyebabkan trauma atau kekerasan beruntun yang diakibatkan karena menganggap kekerasan adalah hal yang wajar.

Acara awal tahun, orientasi sekolah adalah acara di mana pelajar baru diwajibkan mengikuti kegiatan ini. Kegiatan yang pada dasarnya adalah untuk memahami dan mengenali sekolah, kegiatan serta untuk lebih kenal kawan-kawannya malah cenderung disalah gunakan oleh senior untuk ajang balas dendam dari apa yang pernah ia terima pada waktu yang sama menjadi junior, pola-pola yang dipakai cenderung dengan pola militer. Hal inilah yang menyebabkan kekerasan dalam dunia pendidikan. Pola yang menjadi semacam suntikan yang terus diturunkan oleh setiap generasi. Agar terhindar dari pola yang berlebihan, diperlukan adanya pengawasan dari pihak sekolah dan turunnya langsung pengajar dalam kegiatan ini. Kedisiplinan berbeda dengan kekerasan, hal ini seharusnya menjadi tantangan setiap panitia kegiatan dalam mengemas ide, gagasan acara pada waktu perkenalan sekolah, menjadi sesuatu yang inofatif, kreatif sehingga diharapkan lambat laun sikap premanisme akibat perpeloncoan akan menjadi cara kuno dan tidak menarik lagi.

Dari ketiga faktor penyebab tersebut, kita bisa mendapatkan bayangan atau solusi yang terbaik seperti apa dan bagaimana melakukan proses penyelesaiannya. Walaupun permasalahan tawuran antar pelajar memang bukan hal sepele yang bisa langsung diselesaikan, namun diperlukan adanya proses berkelanjutan, kesadaran dan kerja sama dengan semua pihak, bukan hanya sekolah, orangtua, masyarakat dan penegak hukum, tapi juga kesadaran pemahaman pelajar sebagai seorang individu, sebagai generasi muda yang penuh dengan tanggung jawab.

Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dari paparan di atas, yaitu: “Pemahaman” bagaimana seorang pelajar disaat sedang mengalami pencarian identitas, cenderung sangat mudah labil. Dan kelabilan inilah yang ahirnya tawuran antar pelajar terjadi.Ada beberapa cara yang efektif untuk mencegah sebelum tawuran antar pelajar terjadi, misalkan dengan:
Membuat dan memfasilitasi ruang-ruang kegiatan yang positif.
Memberikan kebebasan berpendapat dan berekspresi dan tetap adanya kontrol dari pihak-pihak yang berkaitan khususnya orang-orang terdekat, mencoba lebih terbuka dan mengenali serta memberikan solusi yang positif ketika remaja sedang mengalami emosi.

Sikap optimis dan kepercayaan terhadap pelajar perlu ditumbuhkan kembali, sehingga suatu saat kita tidak akan mendengar lagi berita atau kabar mengenai kejadian tawuran antar pelajar di negeri kita ini, yang ada kita bangsa Indonesia dipenuhi kabar berita tentang pelajar-pelajar yang produktif, kritis, mampu menjadi juara dalam berbagai bidang, baik berupa kompetisi pengetahuan dan ilmu pengetahuan.
Sudah saatnya generasi muda membuktikan potensi dalam dirinya, dan sudah menjadi tugas kewajiban orang tua, sekolah, masyarakat dan pihak-pihak yang terkait untuk   mencegah terjadinya bentuk-bentuk penyelewengan pelajar, terutama permasalahan yang membuat was-was menjadi sebuah tindakan kriminal, tawuran antar pelajar

Ada beberapa cara umtuk mengatasi tauran antar pelajar :
1. Menjaga dan menjalin komunikasi antara orang tua anak dengan baik.
2. Orang tua selalu memantau keberadaan putranya, terutama setelah jam pelajaran selesai.
3. Memberikan pendidikan disiplin sedari dini.
4. Memberikan pemahaman tentang tawuran dan akibatnya.
5. Bagi orang tua yang sibuk kami menyarankan untuk memilih sekolah dengan reputasi baik dan berasrama.

Sumber :